remaja bandung
Kamis, 26 April 2012
mario teguh
Antusiasme adalah tanda pertama tentang apa akan jadinya dirimu. Engkau tak mungkin bersemangat melakukan sesuatu yang tidak kau yakini, dan engkau tak mungkin bergembira dalam sebuah perjalanan yang tidak kau sukai. Jadi – pertama, engkau harus meyakini bahwa perjalananmu sudah menuju ke sesuatu yang tepat; kedua, engkau harus meyakini kesempatan yang baik bagi keberhasilanmu; dan ketiga, engkau harus bergembira karena yang akan kau capai adalah sesuatu yang kau inginkan. Itu semua akan menjadikanmu tampil yakin dan bergembira dalam apa pun yang sedang kau kerjakan. Perhatikanlah, bahwa pribadi yang bersemangat dan bergembira dalam pekerjaannya, akan mencapai kualitas hidup yang baik, melalui apa pun pekerjaannya sekarang.
Aku tahu engkau tak begitu suka jika aku berbicara mengenai kemalasan dan kebiasaan menunda, karena hal itu tak mendamaikan hatimu. Tapi, ijinkanlah aku bertanya, Apakah mungkin harapanmu untuk menjadi orang yang damai, mapan, dan terhormat itu dapat kau capai dengan memanjakan kemalasan dan mendahulukan penundaan? Sadarilah bahwa kehidupan ini diwakili oleh manusia, dan jika engkau tidak membangun kualitas yang bisa mereka hargai, mereka akan menghargaimu dengan murah. Perhatikanlah orang tua yang hidupnya lemah dan membutuhkan banyak pertolongan …; apakah menurutmu mereka dulu pekerja keras yang jujur dan rajin? Maka ikutlah dengan kami semua, yang berdoa sekhusuk mungkin, belajar serajin mungkin, bekerja segiat mungkin, dan berkeluarga setulus mungkin. Sesungguhnya, yang kau upayakan hari ini adalah penentu kebaikan hidupmu.
Pribadi muda yang akan menjadi pribadi dewasa yang anggun dan pantas bagi derajat yang tinggi, menerima perendahan dan bahkan penghinaan kepada dirinya dengan sikap seorang besar yang melihat orang kecil yang sedang berusaha mengecilkan orang besar. Sambil tersenyum damai, dia kembali kepada pelajaran dan pekerjaan yang menjadikannya lebih mampu. Menjadi orang muda itu tidak mudah. Bersabarlah.
Apakah Anda pernah melakukan sesuatu yang sebetulnya penting, tapi Anda kerjakan dengan tergesa-gesa karena Anda tidak punya waktu, atau karena ada hal lain yang lebih menyenangkan, yang ternyata kemudian tidak baik hasilnya, dan Anda harus mengulanginya lagi untuk memperbaikinya? Maka ..., Jika Anda mengerjakan sesuatu dengan tidak baik, Anda harus memiliki waktu untuk melakukannya lagi nanti.
Takut kepada tsunami dan takut kepada Tuhan itu berbeda. Takut kepada bahaya, membuat kita menjauh. Tapi, takut kepada Tuhan, membuat kita semakin mendekat, dan menemukan kedamaian dalam keindahan, dan keindahan dalam kedamaian, di dalam kasih sayang Tuhan. Pernahkan engkau melihat bayi yang baru belajar jalan, yang ditakut-takuti oleh ayahnya yang nakal? Bayi itu tidak berlari menjauhi sang ayah, tapi justru berjalan tertatih dengan rintihan dan wajah meminta pertolongan kepada ayahnya. Kepada siapa lagi sang bayi itu mendapatkan perlindungan, kecuali dari ayahnya, walaupun sang ayah sedang jahil? Tuhan tidak pernah menjahatimu, engkau jiwa yang dicintai-Nya. Tidak ada sedikit pun dalam niat Tuhan kecuali memuliakanmu. Takutlah kepaaa Tuhan. Mendekatlah, dan temukanlah kedamaian dan keindahan. Tuhanmu itu Maha Cinta dan Maha Indah.
Tuhan itu Maha Penyayang, itu sebabnya yang baik bagi kita akan diharuskan-Nya. Meskipun Tuhan memberikan kita kebebasan untuk memilih, sesungguhnya Tuhan lebih berpihak kepada pilihan baik kita. Itu sebabnya bagi kebaikan, disediakan hadiah kedamaian, kenikmatan, dan keindahan. Itu sebabnya bagi keburukan, disediakan kegelisahan, perendahan derajat, ketakutan, dan penderitaan yang berkelanjutan. Itu semua, diniatkan agar kita lebih memilih kebaikan daripada keburukan. Dan sembahyangmu itu, adalah untuk kebaikanmu. Lebih baik memaksa dirimu sembahyang, daripada mengeluh karena kekasaran orang lain, karena pengkhianatan, dan karena buruknya rezeki. Jika engkau bisa melihat perlindungan yang dilingkupkan Tuhan kepada jiwa yang bersembahyang, engkau akan selalu bersembahyang - dalam kepatuhan jiwa dan kepatuhan raga. Marilah kita belajar untuk patuh secara jiwa dan raga. Tuhan Yang Maha Pelapang Hidup, perjelaslah berkah dari sembahyang bagi jiwa yang sedang ragu.
Kualitas yang terpenting bukan pada orang yang kau harapkan menjadi belahan jiwa, tapi padamu yang akan jatuh cinta kepadanya. Jika engkau tidak membeningkan hati, menjernihkan pikiran, dan tidak mengindahkan perilakumu; engkau akan mudah jatuh cinta kepada pribadi yang akan mengecewakanmu. Belahan jiwamu hanya seindah jiwamu.
Yang berhasil itu bukan orang pandai, tapi orang yang kelihatan pandai. Itu sebabnya, orang yang sudah pandai harus belajar tampil pandai. Banyak orang yang secara akademis pandai, menolak belajar tampil baik, karena menurutnya kepandaian akademis adalah segalanya, dan orang akan otomatis tahu bahwa dia orang pandai. Ternyata tidak begitu. Orang pandai yang tidak kelihatan pandai, tidak akan terpakai. Karena, bagi masyarakat - kesan itu bahkan lebih kuat daripada kenyataan.
Kehidupan ini selalu memperbarui wajah dan perilakunya, sehingga tak mungkin ada
orang yang sepenuhnya mengerti tentang kehidupan. Maka cukupkanlah upayamu untuk mengerti perilaku kehidupan yang sering kau sangka moody dan temperamental kepadamu itu.
Cara terbaik dan terdekat untuk mengerti kehidupan adalah mengenal dirimu sendiri.
Hatimu bergetar dengan musik kehidupan yang sesuai dengan sikap dan perilakumu.
Jika engkau berlaku lembut dan indah dalam keseharianmu, musik kehidupan ini mengalun indah dan melambungkan jiwamu dalam kebahagiaan yang dulu hanya kau impikan.
Tapi, jika engkau kasar dan palsu kepada dirimu sendiri, kepada keluarga, dan kepada sesamamu, hatimu akan digoreng dalam kuali kegelisahan dan kemarahan yang tak bersebab dan berujung.
Sesungguhnya, keindahan hidupmu kau tentukan sendiri dalam pengindahan sikap dan perilakumu.
Tidak ada strategi jangka panjang yang tepat, tanpa keberhasilan jangka pendek. Dan tidak ada impian yang patut dihormati, tanpa kesediaan untuk menindak-lanjuti rencana yang terdekat dengan segera. Marilah kita menguatkan diri, karena telah banyak sekali jiwa baik yang sangat berbakat, yang impian besarnya dihancurkan oleh rasa malas yang paling kecil. Tetaplah menjadi jiwa yang merajinkan diri.
Tugas kita bukanlah untuk meyakini sesuatu yang tidak mungkin, tetapi melakukan yang bisa kita lakukan untuk membatalkan sesuatu yang tadinya kita rasakan tidak mungkin. Dengan hati baikmu, dengan pikiran sehatmu, dan dengan tubuh tegapmu, Lakukanlah yang mungkin, untuk mencapai yang tadinya tidak mungkin. You have my confidence. You can do it!
Persahabatan Anda mendekati kesempurnaan jika keheningan bernilai lebih tinggi daripada yang Anda katakan, dan maksud Anda berdua saling dimengerti tanpa membutuhkan pemberitahuan, sehingga yang tersisa adalah senyum dan tawa ceria dalam mensukuri keindahan hidup.
Jika Anda hanya bersedia melakukan yang sudah bisa Anda lakukan, kapankah Anda akan mampu melakukan yang belum bisa Anda lakukan? Maka janganlah menolak pekerjaan baru, karena itu adalah kesempatan untuk melakukan sesuatu yang berada di atas kelas kemampuan Anda saat ini. Ingatlah, kelas Anda ditentukan oleh kelas pekerjaan Anda. Dan karena Anda berhak bagi sebaik-baiknya kelas, upayakanlah.
Keberanian dan rasa takut adalah dua rahmat yang saling melengkapi. Engkau tak akan tumbuh tanpa keberanian, dan engkau tak akan selamat tanpa rasa takut. Maka, Beranikanlah dirimu, saat engkau merasa takut. Tapi, belajarlah untuk merasa takut, saat engkau merasa berani.
Kedamaian hati Anda dan keyakinannya mengenai kebaikan masa depan, sangat ditentukan oleh apa yang menjadi fokus pikiran Anda. Jika Anda berfokus pada yang tidak mungkin, Anda akan berkecil hati, banyak mengeluh, dan mencari-cari alasan untuk menjauhi pelajaran dan pekerjaan. Jika Anda berfokus pada yang mungkin Anda capai melalui yang bisa Anda lakukan sekarang, hidup Anda akan sibuk, ceria, dan bergerak maju dalam pergaulan dan pekerjaan yang baik.
Maka, hentikanlah kebiasaan Anda untuk memikirkan yang tidak mungkin, dan segera gantikanlah dengan keceriaan untuk melakukan yang bisa Anda lakukan. Berfokuslah pada yang bisa Anda lakukan, lalu perhatikan apa yang terjadi. .
:)
Sesungguhnya Kita Milik Allah Dan Kepada-Nya Kita Kembali
Posted by Admin pada 04/10/2009
Pentingnya Istirja’ ketika Musibah
إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهَ رَاجِعُوْنَ
“Sesungguhnya kita milik Allah dan kepada-Nya kita kembali.”
Yang namanya musibah tentu rasanya tidak mengenakkan. Makanya banyak manusia merasa tidak suka bila hidupnya tiba-tiba menjadi menderita karena musibah. Kehidupan yang selama ini mapan bisa hancur tak bersisa. Tidak sedikit di antara mereka yang mengalami kesedihan berlarut-larut hingga menyebabkan stress. Bagaimana kiat menghadapi musibah secara benar dan bijak?
Dalam menapaki kehidupan dunia yang fana ini, manusia senantiasa dihadapkan pada dua keadaan, bahagia atau sengsara. Perubahan keadaan itu bisa terjadi kapan saja sesuai dengan takdir Allah Subhanahu wa Ta’ala. Namun hanya orang yang beriman yang bisa lurus dalam menyikapi silih bergantinya situasi dan kondisi. Hal ini karena ia meyakini keagungan dan kekuasaan Allah Subhanahu wa Ta’ala serta tahu akan kelemahan dirinya.
Tidak dipungkiri, musibah dan bencana akan selalu menyisakan kesedihan dan kepedihan. Betapa tidak, sekian orang yang dicinta kini telah tiada. Harta benda musnah tak tersisa. Berbagai agenda dan acara pun harus tertunda. Bahkan segenap pikiran tercurah untuk meratapi diri.
Kondisi yang menyayat ini terkadang menggugah orang yang dalam hatinya ada sifat rahmat dan belas kasih. Sehingga uluran tangan dan bela sungkawa pun mengalir dari berbagai arah. Intinya, meringankan penderitaan orang yang terkena bencana. Nilai kepedulian yang datang dari orang lain jelas memberi arti. Namun yang terpenting adalah bagaimana menghibur hati orang yang menderita itu serta menumbuhkan seribu harapan untuk menatap masa depannya. Hal ini penting, karena bantuan dari manusia bisa terputus, dan orang yang kemarin membantu mungkin saja kini justru perlu dibantu.
Ini ketika mereka membantu dengan tulus dan tidak ada tendensi lain. Maka bagaimana kiranya jika kebanyakan orang yang membantu punya tujuan-tujuan politis atau bahkan para misionaris yang ingin menancapkan cakarnya di tubuh orang-orang yang lemah untuk dimurtadkan?
Maka sudah seharusnya kita umat Islam menjadi orang-orang yang terdepan dalam memberikan bantuan kepada orang-orang yang sedang ditimpa musibah, baik bantuan moril ataupun materil. Kita paparkan di hadapan umat tentang keagungan syariat ini serta keindahannya, dan bahwa Islam ini mampu menjawab problematika zaman. Kita sampaikan hiburan yang datang dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, Rasul-Nya serta petuah para salaf umat ini.
Hakikat Musibah
Musibah adalah perkara yang tidak disukai yang menimpa manusia. Berkata Al-Imam Al-Qurthubi: “Musibah adalah segala apa yang mengganggu seorang mukmin dan yang menimpanya.” (Al-Jami’ li Ahkamil Qur`an, 2/175)
Macam-macam Musibah
Sungguh musibah beragam bentuknya. Ada yang menimpa jiwa seseorang, tubuhnya, hartanya, keluarganya, dan yang lainnya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوْعِ وَنَقْصٍ مِنَ اْلأَمْوَالِ وَاْلأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِيْنَ
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepada kalian dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (Al-Baqarah: 155)
Ath-Thabari berkata: “Ini adalah pemberitaan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada para pengikut Rasul-Nya, bahwa Ia akan menguji mereka dengan perkara-perkara yang berat, supaya (nyata) diketahui orang yang mengikuti rasul dan orang yang berpaling.” (Jami’ul Bayan, 2/41)
Pentingnya Istirja’ ketika Musibah
Istirja’ adalah ucapan:
إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهَ رَاجِعُوْنَ
“Sesungguhnya kita milik Allah dan kepada-Nya kita kembali.”
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَبَشِّرِ الصَّابِرِيْنَ. الَّذِيْنَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ. أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُوْنَ
“Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan: ‘Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.’ Mereka itulah yang mendapat keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Rabb mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (Al-Baqarah: 155-157)
Shahabiyah Ummu Salamah menyebutkan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
مَا مِنْ مُسْلِمٍ تُصِيْبُهُ مُصِيْبَةٌ فَيَقُوْلُ مَا أَمَرَهُ اللهُ: إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ اللَّهُمَّ أْجُرْنِي فِي مُصِيْبَتِي وَاخْلُفْ لِي خَيْرًا مِنْهَا؛ إِلاَّ أَخْلَفَ اللهُ لَهُ خَيْرًا مِنْهَا
“Tiada seorang muslim yang ditimpa musibah lalu ia mengatakan apa yang diperintahkan Allah (yaitu): ‘Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un, wahai Allah, berilah aku pahala pada (musibah) yang menimpaku dan berilah ganti bagiku yang lebih baik darinya’; kecuali Allah memberikan kepadanya yang lebih baik darinya.” (HR. Muslim no. 918)
Ummu Salamah berkata: “Tatkala Abu Salamah meninggal, aku mengucapkan istirja’ dan mengatakan: ‘Ya Allah, berilah saya pahala pada musibah yang menimpa saya dan berilah ganti bagi saya yang lebih baik darinya.’
Kemudian aku berpikir kiranya siapa orang yang lebih baik bagiku daripada Abu Salamah? Maka tatkala telah selesai masa ‘iddah-ku, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam (datang) meminta izin untuk masuk (rumahku) di mana waktu itu aku sedang menyamak kulit… Lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melamarku.
Tatkala Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam sudah selesai dari pembicaraannya, aku berkata: ‘Wahai Rasulullah, sebenarnya saya mau dilamar tapi saya seorang wanita yang sangat pencemburu. Saya khawatir, anda akan melihat dari saya sesuatu yang nantinya Allah akan mengazab saya karenanya. Saya juga orang yang sudah berumur dan banyak anak.’
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Adapun apa yang engkau sebutkan tentang sifat cemburu, niscaya Allah akan menghilangkannya. Dan apa yang engkau sebutkan tentang umur maka aku juga sama (sudah berumur). Dan yang engkau sebutkan tentang banyaknya anak, maka anakmu adalah tanggunganku.’
Aku berkata: ‘Aku menyerahkan diriku kepada Rasulullah.’ Lalu beliau menikahiku.
Ummu Salamah berkata setelah itu: “Allah telah menggantikan untukku yang lebih baik dari Abu Salamah, yaitu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (HR. Ahmad)
Ini merupakan bukti dari firman Allah:
وَبَشِّرِ الصَّابِرِيْنَ
“Dan berilah berita gembira bagi orang-orang yang sabar.” (Al-Baqarah: 155)
Yaitu adakalanya seseorang diberi ganti oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan yang lebih baik. Seperti yang dialami Ummu Salamah ketika suaminya meninggal. Ketika Ummu Salamah mengikuti Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan mengucapkan apa yang beliau perintahkan dengan penuh ketaatan, Allah Subhanahu wa Ta’ala ganti dengan yang lebih baik darinya, yaitu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sesungguhnya kebaikan adalah apa yang dikatakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya sedangkan kesesatan serta kecelakaan ada pada penyelisihan terhadap Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya.
Tatkala Ummu Salamah tahu bahwa segala kebaikan yang ada di alam ini -baik umum atau khusus- datangnya dari sisi Allah, dan bahwa segala kejelekan yang ada di alam ini yang khusus menimpa hamba dikarenakan menyelisihi Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya, maka ketika Ummu Salamah mengucapkan kalimat tersebut ia mendapatkan kemuliaan mendampingi Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam di dunia dan akhirat. Terkadang pula dengan kalimat istirja’ tadi seorang hamba mendapatkan kedudukan yang tinggi dan pahala yang besar.
Kalimat ini (إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ) mengandung obat/penghibur dari Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya bagi orang yang ditimpa musibah. Kalimat ini adalah sesuatu yang paling tepat dalam menghadapi musibah dan lebih bermanfaat bagi hamba untuk di dunia ini dan akhirat kelak. Karena di dalamnya terkandung pengakuan yang tulus bahwa hamba ini, jiwanya, keluarganya, hartanya dan anaknya adalah milik Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah Subhanahu wa Ta’ala telah jadikan itu semua sebagai titipan yang ada pada hamba. Jika Allah mengambilnya maka itu seperti seseorang yang mengambil barang yang dipinjam oleh peminjam.
Kalimat ini juga mengandung pengukuhan bahwa kembalinya hamba hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Seseorang pasti akan meninggalkan dunia ini di belakang punggungnya. Ia akan menghadap Allah Subhanahu wa Ta’ala pada hari kiamat sendirian, sebagaimana awal mulanya. Tiada keluarga dan harta yang bersamanya. Ia akan datang nanti dengan membawa amal kebaikan dan amal kejelekan.
Penghibur Kesedihan
Sebagian orang menyangka bahwa orang yang ditimpa penyakit atau semisalnya adalah orang yang dimurkai Allah Subhanahu wa Ta’ala, padahal tidak seperti itu kenyataannya. Karena terkadang seorang diuji dengan penyakit dan musibah padahal ia seorang yang mulia disisi-Nya seperti para nabi, rasul, dan orang shalih. Sebagaimana yang dialami Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika masih di Makkah, saat perang Uhud dan Ahzab serta ketika wafatnya. Musibah juga menimpa Nabi Ayyub, Nabi Yunus, dan nabi yang lainnya ‘alaihimussalam. Itu semua untuk mengangkat kedudukan mereka dan dibesarkannya pahala serta sebagai contoh (kesabaran) bagi orang yang datang setelah mereka.
Terkadang seorang diuji dengan kesenangan -seperti harta yang banyak, istri, anak-anak, dan lainnya- namun tidak sepantasnya untuk dikatakan sebagai orang yang dicintai Allah Subhanahu wa Ta’ala jika ia tidak melakukan ketaatan kepada-Nya. Orang yang mendapatkan itu semua bisa jadi memang orang yang dicintai Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan bisa jadi orang yang dimurkai-Nya.
Keadaannya berbeda-beda, sedangkan kecintaan di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala bukanlah karena kedudukan, anak, harta dan jabatan. Kecintaan di sisi-Nya diraih dengan amal shalih, takwa dan kembali kepada Allah serta melaksanakan hak-hak-Nya. (lihat Majmu’ Fatawa Asy-Syaikh Ibnu Baz, 7/150-151)
Seorang mukmin hendaklah yakin bahwa apa yang ditakdirkan Allah Subhanahu wa Ta’ala niscaya akan menimpanya, tidak meleset sedikit pun. Sedangkan apa yang tidak ditakdirkan oleh-Nya pasti tidak akan menimpanya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيْبَةٍ فِي اْلأَرْضِ وَلاَ فِي أَنْفُسِكُمْ إِلاَّ فِي كِتَابٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ نَبْرَأَهَا إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللهِ يَسِيْرٌ. لِكَيْ لاَ تَأْسَوْا عَلَى مَا فَاتَكُمْ وَلاَ تَفْرَحُوا بِمَا ءَاتَاكُمْ وَاللهُ لاَ يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُوْرٍ
“Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (Al-Hadid: 22-23)
Seseorang yang ditimpa musibah hendaklah melihat apa yang ada dalam Kitabullah dan Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Niscaya ia akan mendapatkan bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan sesuatu yang lebih besar dari lenyapnya musibah, bagi orang yang sabar dan ridha. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُوْنَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (Az-Zumar: 10)
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَا يَزَالُ الْبَلاَءُ بِالْمُؤْمِنِ وَالْمُؤْمِنَةِ فِي جَسَدِهِ وَمَالِهِ وَوَلَدِهِ حَتَّى يَلْقَى اللهَ وَمَا عَلَيْهِ خَطِيْئَةٌ
“Senantiasa bala` (cobaan) menimpa seorang mukmin dan mukminah pada tubuhnya, harta dan anaknya, sehingga ia berjumpa dengan Allah dalam keadaan tidak memiliki dosa.” (HR. Ahmad, At-Tirmidzi, dan lainnya, dan dinyatakan hasan shahih oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan At-Tirmidzi, 2/565 no. 2399)
Seorang yang ditimpa musibah hendaklah tahu bahwa di setiap sudut kampung dan kota bahkan setiap rumah, ada orang yang tertimpa musibah. Di antara mereka ada yang terkena musibah sekali dan ada pula yang berkali-kali. Hal itu tidak terputus sampai seluruh anggota keluarga terkena semua. Dengan demikian ia akan merasakan ringannya musibah karena bukan hanya dia yang terkena cobaan.
Jika melihat ke kanan, ia tidak melihat kecuali orang yang terkena musibah. Dan jika melihat ke kiri, ia tidak melihat kecuali orang yang sedih. Bila orang yang terkena musibah tahu bahwa jika dia memerhatikan alam ini tidaklah ia melihat kecuali di tengah-tengah mereka ada yang terkena musibah, baik dengan lenyapnya sesuatu yang dicintai atau tertimpa dengan sesuatu yang tidak mengenakkan. Maka dia akan tahu bahwa kebahagiaan dunia hanyalah seperti mimpi dalam tidur atau bayangan yang lenyap. Jika kesenangan dunia membuat tertawa sedikit, ia akan menjadikan tangis yang banyak. Dan tidaklah suatu rumah dipenuhi keceriaan kecuali suatu saat akan dipenuhi ratap tangis. Muhammad bin Sirin berkata: “Tiada suatu tawa kecuali setelahnya akan datang tangis.”
Seorang hamba melihat dengan mata hatinya sehingga ia tahu bahwa pahitnya kehidupan dunia itu adalah suatu hal yang manis di akhirat dan manisnya dunia merupakan perkara yang pahit di negeri akhirat. Allah Subhanahu wa Ta’ala lah yang membaliknya. Lihatlah sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
يُؤْتَى بِأَنْعَمِ أَهْلِ الدُّنْيَا مِنْ أَهْلِ النَّارِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فيُصْبَغُ فِي النَّارِ صَبْغَةً ثُمَّ يُقَالُ: يَا ابْنَ آدَمَ، هَلْ رَأَيْتَ خَيْرًا قَطُّ؟ هَلْ مَرَّ بِكَ نَعِيْمٌ قَطُّ؟ فَيَقُوْلُ: لاَ، وَاللهِ يَا رَبِّ. وَيُؤْتَى بِأَشَدِّ النَّاسِ بُؤْسًا فِي الدُّنْيَا مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَيُصْبَغُ صَبْغَةً فِي الْجَنَّةِ فَيُقَالُ لَهُ: يَا ابْنَ آدَمَ، هَلْ رَأَيْتَ بُؤْسًا قَطُّ؟ هَلْ مَرَّ بِكَ شِدَّةٌ قَطُّ؟ فَيَقُوْلُ: لاَ، وَاللهِ يَا رَبِّ، مَا مَرَّ بِي بُؤْسٌ وَلاَ رَأَيْتُ شِدَّةً قَطُّ
Di hari kiamat nanti akan didatangkan seorang penduduk dunia yang paling mendapatkan nikmat dari penghuni neraka, lalu ia dicelupkan ke dalam neraka sekali celupan, kemudian ditanya: “Wahai anak keturunan Adam, apakah kamu pernah melihat kebaikan? Apakah kamu pernah mendapatkan kenikmatan?” Ia menjawab: “Tidak, demi Allah, wahai Rabbku.” Dan akan didatangkan seorang yang paling menderita di dunia dari penduduk surga lalu ia dicelupkan ke dalam surga sekali celupan, kemudian ditanya: “Wahai anak keturunan Adam, pernahkah kamu melihat penderitaan? Pernahkah kamu merasakan kesengsaraan?” Ia menjawab: “Tidak demi Allah, wahai Rabbku. Tidak pernah aku mengalami penderitaan dan tidak pernah melihat kesengsaraan.” (HR. Muslim no. 2807)
Orang yang ditimpa musibah hendaklah meminta pertolongan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan bertawakal kepada-Nya. Hendaklah ia tahu bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala bersama orang-orang yang sabar.
Hendaklah orang yang ditimpa musibah memantapkan dirinya sehingga tahu bahwa musibah yang datang kepadanya itu datang dari sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala, sesuai dengan keputusan dan takdir-Nya. Hendaknya dia menyadari pula bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala tidaklah menakdirkan musibah kepadanya untuk membinasakan dan menyiksanya, tetapi Ia mengujinya untuk diuji kesabaran dan keridhaannya serta pengaduannya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
‘ Hendaklah diketahui bahwa musibah yang paling besar adalah musibah yang menimpa agama seorang. Seperti seseorang yang dahulu rajin ibadah, namun kini bermalas-malasan, atau orang yang dulunya taat kini meninggalkannya dan suka dengan kemaksiatan. Inilah musibah yang tidak ada keberuntungannya sama sekali.
‘Al-Imam Ibnul Jauzi menyebutkan beberapa perkara untuk mengobati musibah sehingga seorang tidak berlarut-larut dalam kesedihan yang bisa membinasakan dan mengabaikan hak dan kewajiban, yaitu:
- Mengetahui bahwa dunia tempat ujian dan petaka serta bahwa musibah suatu hal yang pasti terjadi.
- Memperkirakan adanya orang yang ditimpa musibah lebih besar dan banyak dari musibahnya, serta melihat keadaan orang yang ditimpa musibah seperti musibahnya sehingga ia terhibur karena bukan hanya dia saja yang terkena musibah.
- Meminta ganti yang lebih baik kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan mengharap pahala dari kesabarannya.
(Diambil dari kitab Tasliyatu Ahlil Masha`ib karya Al-Imam Muhammad Al-Munbajja Al-Hanbali -dengan ringkas- hal. 13-22)
Faedah di Balik Musibah
Allah Maha Bijaksana, tiada keputusan dan ketentuan-Nya yang lepas dari hikmah. Tidak terkecuali dengan perkara musibah ini. Kalaulah seandainya tidak ada faedah dari musibah ini kecuali sebagai penghapus dosa di mana itu saja sudah mencukupi, bagaimana kiranya jika di sana ada setumpuk faedah? Subhanallah!
Shahabat Ibnu Mas’ud berkata: “Aku masuk kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan beliau sedang demam, aku berkata: ‘Wahai Rasulullah, sesungguhnya engkau sangat demam.’ Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: ‘Benar, sesungguhnya aku merasakan demam seperti demamnya dua orang di antara kalian.’ Aku berkata: ‘Yang demikian karena engkau mendapat pahala dua kali lipat.’ Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: ‘Benar, memang seperti itu. Tiada seorang muslim pun yang ditimpa sesuatu yang mengganggu, sakit atau selainnya kecuali Allah akan mengampuni dosanya seperti pohon yang merontokkan daunnya’.” (HR. Muslim no. 2571, Kitabul Birri wash Shilah)
Berikut ini beberapa faedah dari musibah:
1. Musibah yang menimpa menunjukkan kepada manusia akan kekuasaan Allah dan lemahnya hamba.
2. Musibah menjadikan hamba menuluskan ibadah hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, karena tiada tempat untuk mengadukan petaka kecuali Allah Subhanahu wa Ta’ala dan tiada tempat bersandar agar tersingkapnya petaka kecuali Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
فَإِذَا رَكِبُوا فِي الْفُلْكِ دَعَوُا اللهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ
“Maka apabila mereka naik kapal mereka berdoa kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya.” (Al-’Ankabut: 65)
3. Musibah menjadikan seorang kembali kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan bersimpuh di hadapan-Nya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَإِذَا مَسَّ اْلإِنْسَانَ ضُرٌّ دَعَا رَبَّهُ مُنِيْبًا إِلَيْهِ
“Dan apabila manusia itu ditimpa kemudaratan, dia memohon (pertolongan) kepada Rabbnya dengan kembali kepada-Nya.“ (Az-Zumar: 8)
4. Musibah menjadikan seorang mempunyai sifat penyantun dan pemaaf terhadap orang yang melakukan kesalahan kepadanya.
5. Musibah menyebabkan seorang bersabar atasnya. Dan sabar menyebabkan datangnya kecintaan Allah Subhanahu wa Ta’ala serta pahala-Nya yang banyak. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَاللهُ يُحِبُّ الصَّابِرِيْنَ
“Dan Allah cinta orang-arang yang sabar.” (Al-’Imran: 146)
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَا أُعْطِيَ أَحَدٌ عَطَاءً خَيْرًا وَأَوْسَعَ مِنَ الصَّبْرِ
“Tidaklah seorang diberi pemberian yang lebih baik dan lebih luas daripada kesabaran.” (HR. Al-Bukhari no. 781)
6. Bergembira dengan musibah karena besarnya faedah dari musibah ini. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
وَإِنْ كَانَ أَحَدُهُمْ لَيَفْرَحُ بِالْبَلاَءِ كَمَا يَفْرَحُ أَحَدُكُمْ بِالرَّخَاءِ
“Dan sungguh salah seorang dari mereka (yakni orang-orang yang shalih) merasakan senang terhadap bala` (musibah) seperti salah seorang kalian suka terhadap kemakmuran.” (Shahih Sunan Ibnu Majah, 3/318, no. 3266)
7. Musibah akan membersihkan dosa dan kesalahan.
8. Musibah akan menumbuhkan sifat belas kasihan pada diri seseorang terhadap yang ditimpa musibah dan membantu untuk meringankan beban mereka.
9. Mengetahui besarnya nikmat sehat serta mensyukurinya, karena nikmat tidaklah diketahui kadar besarnya kecuali setelah tidak adanya.
10. Di balik dari musibah ada faedah-faedah yang tersembunyi. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
فَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَيَجْعَلَ اللهُ فِيْهِ خَيْرًا كَثِيْرًا
“Mungkin kalian tidak menyukai sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (An-Nisa`: 19)
Tatkala raja yang bengis hendak merampas Sarah (istri Nabi Ibrahim ‘alaihissalam) dari Nabi Ibrahim ‘alaihissalam, ternyata di balik musibah itu sang raja akhirnya memberikan seorang pembantu yang bernama Hajar kepada Sarah. Dari Hajar (istri Ibrahim ‘alaihissalam), lahirlah Isma’il, dan di antara keturunan Isma’il adalah penutup para nabi dan rasul yaitu Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
11. Musibah dan penderitaan akan menghalangi sifat sombong, angkuh, dan kebengisan. Kalaulah raja Namrud yang kafir itu seorang yang fakir, sakit-sakitan, tuli dan buta, tentulah ia tidak akan membantah Nabi Ibrahim tentang Rabbnya. Namun keangkuhan kekuasaan itulah yang menyebabkan Namrud menentang Ibrahim. Dan seandainya Fir’aun itu fakir dan sakit-sakitan tentu ia tidak akan mengatakan: ‘Sayalah Rabb kalian yang paling tinggi.’
Allah berfirman:
إِنَّ اْلإِنْسَانَ لَيَطْغَى. أَنْ رَآهُ اسْتَغْنَى
“Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas, karena dia melihat dirinya serba cukup.” (Al-’Alaq: 6-7)
Dan firman-Nya:
وَمَا أَرْسَلْنَا فِي قَرْيَةٍ مِنْ نَذِيْرٍ إِلاَّ قَالَ مُتْرَفُوْهَا إِنَّا بِمَا أُرْسِلْتُمْ بِهِ كَافِرُوْنَ
“Dan kami tidak mengutus kepada suatu negeri seorang pemberi peringatan pun melainkan orang-orang yang hidup mewah di negeri itu berkata: ‘Sesungguhnya kami mengingkari apa yang kamu diutus untuk menyampaikannya’.” (As-Saba: 34)
Sedangkan orang-orang fakir dan lemah mereka banyak yang menjadi wali-wali Allah Subhanahu wa Ta’ala dan pengikut para Nabi. Karena faedah-faedah yang mulia ini, maka orang yang paling besar cobaannya adalah para nabi, kemudian yang semisal mereka, kemudian yang semisalnya. Mereka dituduh sebagai orang-orang gila, tukang sihir, dan sekian ejekan lainnya. Namun mereka bersabar atas pendustaan dan gangguan orang-orang kafir tersebut. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
لَتُبْلَوُنَّ فِي أَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ وَلَتَسْمَعُنَّ مِنَ الَّذِيْنَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلِكُمْ وَمِنَ الَّذِيْنَ أَشْرَكُوا أَذًى كَثِيْرًا
“Kalian sungguh-sungguh akan diuji terhadap harta dan diri kalian, dan juga kalian sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang yang diberi kitab sebelum kalian dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak.” (Ali ‘Imran: 186) [Dinukil dari Tafsir Al-Qasimi -dengan ringkas- 1/405-409]
Kewajiban Bertaubat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Merendahkan Diri di Hadapan-Nya ketika Datang Musibah
Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan hikmah-Nya yang mendalam menguji hamba-Nya dengan kesenangan dan penderitaan untuk menguji kesabaran dan syukur mereka. Barangsiapa bersabar ketika mendapat musibah dan bersyukur ketika mendapat nikmat serta bersimpuh di hadapan-Nya saat mendapat cobaan, dengan mengadu kepada-Nya akan dosa dan kekurangannya serta memohon rahmat dan ampunan-Nya, sungguh ia telah beruntung dan meraih kesudahan yang baik. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَبَلَوْنَاهُمْ بِالْحَسَنَاتِ وَالسَّيِّئَاتِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ
“Dan Kami uji mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang jelek-jelek agar mereka kembali (kepada kebenaran).” (Al-A’raf: 168)
Dan firman-Nya:
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (Ar-Ruum: 41)
Yang dimaksud dengan kebaikan di sini adalah nikmat seperti kesuburan, kemakmuran, kesehatan, dimenangkan atas musuh dan semisalnya. Sedangkan yang dimaksud dengan kejelekan adalah musibah seperti penyakit, dikuasai oleh musuh, gempa, angin topan, banjir yang menghancurkan dan semisalnya. Allah Subhanahu wa Ta’ala uji dengan itu semua agar manusia kembali ke jalan yang benar, segera bertaubat dari dosa dan bergegas menuju ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya. Karena kekufuran dan maksiat adalah sumber segala bencana di dunia dan di akhirat. Adapun beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, menaati Rasul-Nya dan berpegang teguh dengan syariat-Nya adalah sumber kemuliaan dunia dan akhirat. Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan hamba-Nya untuk bertaubat kepada-Nya di saat turunnya musibah. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا إِلَى أُمَمٍ مِنْ قَبْلِكَ فَأَخَذْنَاهُمْ بِالْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ لَعَلَّهُمْ يَتَضَرَّعُوْنَ. فَلَوْلاَ إِذْ جَاءَهُمْ بَأْسُنَا تَضَرَّعُوا وَلَكِنْ قَسَتْ قُلُوْبُهُمْ وَزَيَّنَ لَهُمُ الشَّيْطَانُ مَا كَانُوا يَعْمَلُوْنَ
“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus (rasul-rasul) kepada umat-umat sebelum kamu, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kesengsaraan dan kemelaratan supaya mereka bermohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri. Maka mengapa mereka tidak memohon (kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala) dengan tunduk merendahkan diri ketika datang siksaan Kami kepada mereka, bahkan hati mereka telah menjadi keras dan setan pun menampakkan kepada mereka kebagusan apa yang selalu mereka kerjakan.” (Al-An’am: 42-43)
Telah shahih riwayat dari Amirul Mukminin Umar bin Abdul ‘Aziz rahimahullahu bahwa beliau menulis surat kepada para gubernurnya ketika terjadi gempa di zamannya. Beliau menyuruh mereka untuk memerintahkan kaum muslimin supaya bertaubat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, merendahkan diri di hadapan-Nya, dan beristighfar dari dosa-dosa. (lihat Majmu’ Fatawa Asy-Syaikh Ibnu Baz, 2/126-129)
Wallahu a’lam bish-shawab.
ali bin abu thalib
“Bukan KESULITAN yang membuat kita TAKUT, tapi KETAKUTAN yang membuat kita SULIT, karena itu jangan pernah MENCOBA untuk MENYERAH & jangan pernah MENYERAH untuk MENCOBA.
Maka jangan katakan pada ALLAH SWT aku punya MASALAH, tetapi katakan pada MASALAH aku punya ALLAH yang MAHA SEGALANYA”.
Rabu, 25 April 2012
kahlil gibran
PERPISAHAN
Ketika tiba saat perpisahan janganlah kalian berduka, sebab apa yang paling kalian kasihi darinya mungkin akan nampak lebih nyata dari kejauhan – seperti gunung yang nampak lebih agung terlihat dari padang dan dataran.
KATA TERINDAH
Kata yang paling indah di bibir umat manusia adalah kata ‘Ibu’, dan panggilan paling indah adalah ‘Ibuku’. Ini adalah kata penuh harapan dan cinta, kata manis dan baik yang keluar dari kedalaman hati.
SAHABAT SEJATI
Tidak ada sahabat sejati yang ada hanya kepentingan.
PERSAHABATAN
Persahabatan itu adalah tanggungjawaban yang manis, bukannya peluang.
SULUH HIDUP
Tuhan telah memasang suluh dalam hati kita yang menyinarkan pengetahuan dan keindahan;berdosalah mereka yang mematikan suluh itu dan menguburkannya ke dalam abu.
PENYAIR
Penyair adalah orang yang tidak bahagia, kerana betapa pun tinggi jiwa mereka, mereka tetap diselubungi airmata.
Penyair adalah adunan kegembiraan dan kepedihan dan ketakjuban, dengan sedikit kamus.
Penyair adalah raja yang tak bertakhta, yang duduk di dalam abu istananya dan cuba membangun khayalan daripada abu itu.
Penyair adalah burung yang membawa keajaiban. Dia lari dari kerajaan syurga lalu tiba di dunia ini untuk berkicau semerdu-merdunya dengan suara bergetar. Bila kita tidak memahaminya dengan cinta di hati, dia akan kembali mengepakkan sayapnya lalu terbang kembali ke negeri asalnya.
SUARA KEHIDUPANKU
Suara kehidupanku memang tak akan mampu menjangkau telinga kehidupanmu; tapi marilah kita cuba saling bicara barangkali kita dapat mengusir kesepian dan tidak merasa jemu.
KEINDAHAN KEHIDUPAN
Keindahan adalah kehidupan itu sendiri saat ia membuka tabir penutup wajahnya. Dan kalian adalah kehidupannya itu, kalianlah cadar itu. Keindahan adalah keabadian yag termangu di depan cermin. Dan kalian; adalah keabadian itu, kalianlah cermin itu.
RUMAH
Rumahmu tak akan menjadi sebuah sangkar, melainkan tiang utama sebuah kapal layar.
PUISI
Puisi bukanlah pendapat yang dinyatakan. Ia adalah lagu yang muncul daripada luka yang berdarah atau mulut yang tersenyum.
NILAI
Nilai dari seseorang itu di tentukan dari keberaniannya memikul tanggungjawab, mencintai hidup dan pekerjaannya.
PENDERITAAN
Penderitaan yang menyakitkan adalah koyaknya kulit pembungkus kesedaran- seperti pecahnya kulit buah supaya intinya terbuka merekah bagi sinar matahari yang tercurah.
Kalian memiliki takdir kepastian untuk merasakan penderitaan dan kepedihan. Jika hati kalian masih tergetar oleh rasa takjub menyaksikan keajaiban yang terjadi dalam kehidupan, maka pedihnya penderitaan tidak kalah menakjubkan daripada kesenangan.
Banyak di antara yang kalian menderita adalah pilihan kalian sendiri – ubat pahit kehidupan agar manusia sembuh dari luka hati dan penyakit jiwa. Percayalah tabib kehidupan dan teguk habis ramuan pahit itu dengan cekal dan tanpa bicara.
SAHABAT
Sahabat adalah keperluan jiwa yang mesti dipenuhi.
Dialah ladang hati, yang kau taburi dengan kasih dan kau subur dengan penuh rasa terima kasih.
Dan dia pulalah naungan dan pendianganmu. Kerana kau menghampirinya saat hati lupa dan mencarinya saat jiwa memerlukan kedamaian.
SIKAP MANUSIA
Jauhkan aku dari manusia yang tidak mahu menyatakan kebenaran kecuali jika ia berniat menyakiti hati, dan dari manusia yang bersikap baik tapi berniat buruk, dan dari manusia yang mendapatkan penghargaan dengan jalan memperlihatkan kesalahan orang lain.
DUA HATI
Orang yang berjiwa besar memiliki dua hati; satu hati menangis dan yang satu lagi bersabar.
HUTANG KEHIDUPAN
Periksalah buku kenanganmu semalam, dan engkau akan tahu bahwa engkau masih berhutang kepada manusia dan kehidupan.
INSPIRASI
Inspirasi akan selalu bernyanyi; kerana inspirasi tidak pernah menjelaskan.
POHON
Pohon adalah syair yang ditulis bumi pada langit. Kita tebang pohon itu dan menjadikannya kertas, dan di atasnya kita tulis kehampaan kita.
FALSAFAH HIDUP
Hidup adalah kegelapan jika tanpa hasrat dan keinginan. Dan semua hasrat -keinginan adalah buta, jika tidak disertai pengetahuan . Dan pengetahuan adalah hampa jika tidak diikuti pelajaran. Dan setiap pelajaran akan sia-sia jika tidak disertai cinta
KERJA
Bekerja dengan rasa cinta, bererti menyatukan diri dengan diri kalian sendiri,dengan diri orang lain dan kepada Tuhan.
Tapi bagaimanakah bekerja dengan rasa cinta itu ? Bagaikan menenun kain dengan benang yang ditarik dari jantungmu, seolah-olah kekasihmu yang akan memakainya kelak.
LAGU GEMBIRA
Alangkah mulianya hati yang sedih tetapi dapat menyanyikan lagu kegembiraan bersama hati-hati yang gembira.
KEBEBASAN
Ada orang mengatakan padaku, “Jika engkau melihat ada hamba tertidur, jangan dibangunkan, barangkali ia sedang bermimpi akan kebebasan.”
Kujawab,”Jika engkau melihat ada hamba tertidur, bangunkan dia dan ajaklah berbicara tentang kebebasan.”
ORANG TERPUJI
Sungguh terpuji orang yang malu bila menerima pujian, dan tetap diam bila tertimpa fitnah.
BERJALAN SEIRINGAN
Aku akan berjalan bersama mereka yang berjalan. Kerana aku tidak akan berdiri diam sebagai penonton yang menyaksikan perarakan berlalu.
DOA
Doa adalah lagu hati yang membimbing ke arah singgahsana Tuhan meskipun ditingkah oleh suara ribuan orang yang sedang meratap.
PENYIKSAAN
Penyiksaan tidak membuat manusia tak bersalah jadi menderita: penindasan pun tak dapat menghancurkan manusia yang berada di pihak Kebenaran: Socrates tersenyum ketika disuruh minum racun, dan Stephen tersenyum ketika dihujani dengan lemparan batu. Yang benar-benar menyakitkan hati ialah kesedaran kita yang menentang penyiksaan dan penindasan itu, dan terasa pedih bila kita mengkhianatinya.
KATA-KATA
Kata-kata tidak mengenal waktu. Kamu harus mengucapkannya atau menuliskannya dengan menyedari akan keabadiannya.
BICARA WANITA
Bila dua orang wanita berbicara, mereka tidak mengatakan apa-apa; tetapi jika seorang saja yang berbicara, dia akan membuka semua tabir kehidupannya.
KESEDARAN
Aku tidak mengetahui kebenaran mutlak. Tetapi aku menyedari kebodohanku itu, dan di situlah terletak kehormatan dan pahalaku.
ILMU DAN AGAMA
Ilmu dan agama itu selalu sepakat, tetapi ilmu dan iman selalu bertengkar.
NILAI BURUK
Alangkah buruknya nilai kasih sayang yang meletakkan batu di satu sisi bangunan dan menghancurkan dinding di sisi lainnya.
MENUAI CINTA
Manusia tidak dapat menuai cinta sampai dia merasakan perpisahan yang menyedihkan, dan yang mampu membuka fikirannya, merasakan kesabaran yang pahit dan kesulitan yang menyedihkan.
KEHIDUPAN
Sebab kehidupan tidak berjalan mundur, pun tidak tenggelam dimasa lampau.
KERJA
Kerja adalah wujud nyata cinta. Bila kita tidak dapat bekerja dengan kecintaan, tapi hanya dengan kebencian, lebih baik tinggalkan pekerjaan itu. Lalu, duduklah di gerbang rumah ibadat dan terimalah derma dari mereka yang bekerja dengan penuh suka cita.
SELAMATKAN AKU
Selamatkan aku dari dia yang tidak mengatakan kebenaran kecuali kalau kebenaran itu menyakiti; dan dari orang yang berperilaku baik tetapi berniat buruk; dan dari dia yang memperoleh nilai dirinya dengan mencela orang lain.
CINTA
Salahlah bagi orang yang mengira bahwa cinta itu datang kerana pergaulan yang lama dan rayuan yang terus menerus.
Cinta adalah tunas pesona jiwa, dan jika tunas ini tak tercipta dalam sesaat, ia takkan tercipta bertahun-tahun atau bahkan abad.
CINTA
Ketika cinta memanggilmu maka dekatilah dia walau jalannya terjal berliku, jika cinta memelukmu maka dakaplah ia walau pedang di sela-sela sayapnya melukaimu.
CINTA
Cinta tidak menyedari kedalamannya dan terasa pada saat perpisahan pun tiba. Dan saat tangan laki-laki menyentuh tangan seorang perempuan mereka berdua telah menyentuh hati keabadian.
CINTA
Cinta adalah satu-satunya kebebasan di dunia kerana cinta itu membangkitkan semangat- hukum-hukum kemanusiaan dan gejala alami pun tak mampu mengubah perjalanannya.
CINTA
Jika cinta tidak dapat mengembalikan engkau kepadaku dalam kehidupan ini, pastilah cinta akan menyatukan kita dalam kehidupan yang akan datang
ATAS NAMA CINTA
Jangan kau kira cinta datang dari keakraban yang lama dan pendekatan yang tekun. Cinta adalah kesesuaian jiwa dan jika itu tak pernah ada, cinta tak akan pernah tercipta dalam hitungan tahun bahkan abad.
CINTA YANG BERLALU
Cinta berlalu di depan kita, terbalut dalam kerendahan hati; tetapi kita lari daripadanya dalam ketakutan, atau bersembunyi di dalam kegelapan; atau yang lain mengejarnya, untuk berbuat jahat atas namanya.
CINTA LELAKI
Setiap lelaki mencintai dua orang perempuan, yang pertama adalah imaginasinya dan yang kedua adalah yang belum dilahirkan.
TAKDIR CINTA
Aku mencintaimu kekasihku, sebelum kita berdekatan, sejak pertama kulihat engkau.
Aku tahu ini adalah takdir. Kita akan selalu bersama dan tidak akan ada yang memisahkan kita.
CINTA PERTAMA
Setiap orang muda pasti teringat cinta pertamanya dan mencuba menangkap kembali hari-hari asing itu, yang kenangannya mengubah perasaan direlung hatinya dan membuatnya begitu bahagia di sebalik, kepahitan yang penuh misteri.
LAFAZ CINTA
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana… seperti kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu… Aku ingin mencintaimu dengan sederhana… seperti isyarat yang tak sempat dikirimkan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada.
LAFAZ CINTA
Jangan menangis, Kekasihku… Janganlah menangis dan berbahagialah, kerana kita diikat bersama dalam cinta. Hanya dengan cinta yang indah… kita dapat bertahan terhadap derita kemiskinan, pahitnya kesedihan, dan duka perpisahan.
KALIMAH CINTA
Apa yang telah kucintai laksana seorang anak yang tak henti-hentinya aku mencintai… Dan, apa yang kucintai kini… akan kucintai sampai akhir hidupku, kerana cinta ialah semua yang dapat kucapai… dan tak ada yang akan mencabut diriku dari padanya
CINTA DAN AIRMATA
Cinta yang dibasuh oleh airmata akan tetap murni dan indah sentiasa.
WANITA
Seorang wanita telah dilengkapi oleh Tuhan dengan keindahan jiwa dan raga adalah suatu kebenaran, yang sekaligus nyata dan maya, yang hanya bisa kita fahami dengan cinta kasih, dan hanya bisa kita sentuh dengan kebajikan.
BANGSA
Manusia terbahagi dalam bangsa, negara dan segala perbatasan. Tanah airku adalah alam semesta. Aku warganegara dunia kemanusiaan.
KESENANGAN
Kesenangan adalah kesedihan yang terbuka bekasnya. Tawa dan airmata datang dari sumber yang sama.
Semakin dalam kesedihan menggoreskan luka ke dalam jiwa semakin mampu sang jiwa menampung kebahagiaan;
WARISAN
Manusia yang memperoleh kekayaannya oleh kerana warisan, membangun istananya dengan yang orang-orang miskin yang lemah.
RESAH HATI
Jika manusia kehilangan sahabatnya, dia akan melihat sekitarnya dan akan melihat sahabat-sahabatnya datang dan menghiburkannya. Akan tetapi apabila hati manusia kehilangan kedamaiannya, dimanakah dia akan menemukannya, bagaimanakah dia akan bisa
memperolehinya kembali?
JIWA
Tubuh mempunyai keinginan yang tidak kita ketahui. Mereka dipisahkan kerana alasan duniawi dan dipisahkan di hujung bumi. Namun jiwa tetap ada di tangan cinta… terus hidup… sampai kematian datang dan menyeret mereka kepada Tuhan.
LUAHAN
Setitiss airmata menyatukanku dengan mereka yang patah hati; seulas senyum menjadi sebuah tanda kebahagiaanku dalam kewujudan… Aku merasa lebih baik jika aku mati dalam hasrat dan kerinduan…dari aku hidup menjemukan dan putus asa.
LAGU KEINDAHAN
Jika kamu menyanyikan lagu tentang keindahan, walau sendirian di puncak gurun, kamu akan didengari.
DIRI
Dirimu terdiri dari dua; satu membayangkan ia mengetahui dirinya dan yang satu lagi membayangkan bahawa orang lain mengetahui ia.
TEMAN MENANGIS
Kamu mungkin akan melupakan orang yang tertawa denganmu, tetapi tidak mungkin melupakan orang yang pernah menangis denganmu.
PEMAHAMAN DIRI
Orang-orang berkata, jika ada yang dapat memahami dirinya sendiri, ia akan dapat memahami semua orang. Tapi aku berkata, jika ada yang mencintai orang lain, ia dapat mempelajari sesuatu tentang dirinya sendiri.
HATI LELAKI
Ramai wanita yang meminjam hati laki-laki; tapi sangat sedikit yang mampu memilikinya.
PENULIS
Kebanyakan penulis menampal fikiran-fikiran mereka yang tidak karuan dengan bahan tampalan daripada kamus.
HARTA BENDA
Harta benda yang tak punya batas, membunuh manusia perlahan dengan kepuasan yang berbisa. Kasih sayang membangunkannya dan pedih peri nestapa membuka jiwanya.
OBOR HATI
Tuhan telah menyalakan obor dalam hatimu yang memancarkan cahaya pengetahuan dan keindahan; sungguh berdosa jika kita memadamkannya dan mencampakkannya dalam abu.
KESEPIAN
Kesepianku lahir ketika orang-orang memuji kelemahan-kelemahanku yang ramah dan menyalahkan kebajikan-kebajikanku yang pendiam.
KEABADIAN PANTAI
Aku berjalan selalu di pantai ini. Antara pasir dan buih, Air pasang bakal menghapus jejakku. Dan angin kencang menyembur hilang buih putih. Namun lautan dan pantai akan tinggal abadi
MEMAHAMI TEMAN
Jika kamu tidak memahami teman kamu dalam semua keadaan, maka kamu tidak akan pernah memahaminya sampai bila-bila.
MANUSIA SAMA
Jika di dunia ini ada dua orang yang sama, maka dunia tidak akan cukup besar untuk menampung mereka.
MENCINTAI
Kekuatan untuk mencintai adalah anugerah terbesar yang diberikan Tuhan kepada manusia, sebab kekuatan itu tidak akan pernah direnggut dari manusia penuh berkat yang mencinta.
CERMIN DIRI
Ketika aku berdiri bagaikan sebuah cermin jernih di hadapanmu,
kamu memandang ke dalam diriku dan melihat bayanganmu. Kemudian kamu berkata,
Aku cinta kamu.
Tetapi sebenarnya, kamu mencintai dirimu dalam diriku
KEBIJAKSANAAN
Kebijaksanaan tidak lagi merupakan kebijaksanaan apabila ia menjadi terlalu angkuh untuk menangis, terlalu serius untuk tertawa, dan terlalu egois untuk melihat yang lain kecuali dirinya sendiri.
KEBENARAN
Diperlukan dua orang untuk menemui kebenaran; satu untuk mengucapkannya dan satu lagi untuk memahaminya.
NYANYIAN PANTAI
Apakah nyanyian laut berakhir di pantai atau dalam hati-hati mereka yang mendengarnya?
syuhada
Orang yang tidak menguasai matanya, hatinya tidak ada harganya
-Khalifah Ali bin Abi Talib-
Ilmu itu lebih baik daripada harta. Ilmu menjaga engkau dan engkau menjaga harta. Ilmu itu penghukum (hakim) dan harta terhukum. Harta itu kurang apabila dibelanjakan tapi ilmu bertambah bila dibelanjakan.
-Khalifah Ali bin Abi Talib-
Nilai seseorang sesuai dengan kadar tekadnya, ketulusannya sesuai dengan kadar kemanusiaannya, keberaniannya sesuai dengan kadar penolakannya terhadap perbuatan jahat dan kesucian hati nuraninya sesuai dengan kadar kepekaannya terhadap kehormatan dirinya.
-Khalifah Ali bin Abi Talib-
Orang yang terlalu memikirkan akibat dari sesuatu keputusan atau tindakan, sampai bila-bilapun dia tidak akan menjadi orang yang berani.
-Khalifah Ali bin Abi Talib-
Orang-orang yang suka berkata jujur mendapatkan tiga hal, kepercayaan, cinta, dan rasa hormat.
–Khalifah Ali bin Abi Thalib-
Ketahuilah bahwa sabar, jika dipandang dalam permasalahan seseorang adalah ibarat kepala dari suatu tubuh. Jika kepalanya hilang maka keseluruhan tubuh itu akan membusuk. Sama halnya, jika kesabaran hilang, maka seluruh permasalahan akan rusak.
–Khalifah Ali bin Abi Thalib-
Selemah-lemah manusia ialah orang yg tak mau mencari sahabat dan orang yang lebih lemah dari itu ialah orang yg mensia-siakan sahabat yg telah dicari.
–Khalifah Ali bin Abi Thalib-
Perkataan sahabat yg jujur lebih besar harganya daripada harta benda yg diwarisi darinenek moyang.
–Khalifah Ali bin Abi Thalib-
Selemah-lemah manusia ialah orang yg tak boleh mencari sahabat dan orang yang lebih lemah dari itu ialah orang yg mensia-siakan sahabat yg telah dicari
–Khalifah Ali bin Abi Thalib-
ABU BAKAR :
1. Sesungguhnya seorang hamba itu bila merasa ujub kerana suatu perhiasan dunia, niscaya Allah akan murka kepadanya hingga dia melepaskan perhiasan itu.
2. Semoga aku menjadi pohon yang ditebang kemudian digunakan.
3. Dia berkata kepada para sahabat,”Sesungguhnya aku telah mengatur urusan kamu, tetapi aku bukanlah org yg paling baik di kalangan kamu maka berilah pertolongan kepadaku. Kalau aku bertindak lurus maka ikutilah aku tetapi kalau aku menyeleweng maka betulkan aku!”
UMAR BIN KHATTAB :
1. Jika tidak karena takut dihisab, sesungguhnya aku akan perintahkan membawa seekor kambing, kemudian dipanggang untuk kami di depan pembakar roti.
2. Barangsiapa takut kepada Allah SWT nescaya tidak akan dapat dilihat kemarahannya. Dan barangsiapa takut pada Allah, tidak sia-sia apa yang dia kehendaki.
3. Wahai Tuhan, janganlah Engkau jadikan kebinasaan umat Muhammad SAW di atas tanganku. Wahai Tuhanku, umurku telah lanjut dan kekuatanku telah lemah. Maka genggamkan (matikan) aku untukMu bukan untuk manusia.
SAYIDINA ALI KARAMALLAHU WAJHAH :
1. Cukuplah bila aku merasa mulia karena Engkau sebagai Tuhan bagiku dan cukuplah bila aku bangga bahawa aku menjadi hamba bagiMu. Engkau bagiku sebagaimana yang aku cintai, maka berilah aku taufik
sebagaimana yang Engkau cintai.
2. Hendaklah kamu lebih memperhatikan tentang bagaimana amalan itu diterima daripada banyak beramal, kerana sesungguhnya terlalu sedikit amalan yang disertai takwa. Bagaimanakah amalan itu hendak diterima?
3. Janganlah seseorang hamba itu mengharap selain kepada Tuhannya dan janganlah dia takut selain kepada dosanya.
4. Tidak ada kebaikan ibadah yang tidak ada ilmunya dan tidak ada kebaikan ilmu yang tidak difahami dan tidak ada kebaikan bacaan kalau tidak ada perhatian untuknya.
UMAR BIN AZIZ :
1. Orang yang bertakwa itu dikekang.
2. Sesungguhnya syubhat itu pada yang halal.
3. Kemaafan yang utama itu adalah ketika berkuasa.
SUFFIAN AS THAURI :
1. Tidak ada ketaatan bagi kedua ibu-bapa pada perkara syubhat.
2. Sesungguhnya seorang lelaki itu berharta bila dia zuhud di dunia, dan sesungguhnya seorang itu adalah fakir bila dia gemar pada dunia.
3. Menuntut ilmu lebih utama daripada solat sunat.”
Amal yang paling dicintai oleh Allah adalah yang terus menerus meski hanya sedikit. (Muhammad SAW)
Akan kuberikan ilmu yang kumiliki kepada siapapun, asal mereka mau memanfaatkan ilmu yang telah kuberikan itu. (Imam Syafi’i)
Jangan sampai ayam jantan lebih pandai darimu. Ia berkokok di waktu subuh, sedang kamu tetap lelap dalam tidur. (Lukman Hakim).
Apabila secara kebetulan kamu menjadi orang yang dekat dengan penguasa, maka berhati-hatilah kamu seolah-olah kamu sedang berdiri di atas pedang yang tajam sekali. (Imam Ghozali)
Aku tak suka memakai baju baru, hal itu kulakukan karena aku takut timbul iri hati tetangga-tetanggaku. (Abu Ayub as-Sakhtayani).
Allah telah memberikan petunjuk kepadaku sehinga aku bisa mengenali diriku sendiri dengan segala kelemahan dan kehinaanku. (Ali BinAbu Thalib).
Andaikata seseorang mau memikirkan kebesaran Allah, maka ia takkan sampai hati untuk melakukan perbuatan perbuatan dosa. (Bisyir)
Sifat rendah hati, yaitu taat dalam mengerjakan kebenaran dan menerima kebenaran itu yang datangnya dari siapapun. (Fudlail bin Iyadl).
Dalam shalatku selama 40 tahun, aku tak pernah lupa mendo’akan guruku yang bernama Imam Syafi’i. Itu kulakukan karena aku memperolah ilmu dari Allah lewat beliau. (Yahya bin Said al-Qathan).
Orang yang beramal tanpa didasari ilmu, maka amalnya akan sia-sia belaka, karena tidak diterima oleh Allah. (Ibnu Ruslan).
Fikiran merupakan sumber dari ilmu, sedang ilmu itu sendiri merupakan sumber amal. (Wahb).
Orang yang mengerti ilmu fikih berarti ia bisa makrifat kepada Allah dengan ilmunya menyebabkan ia kenal kepada-Nya. Bahkan dengan ilmunya ia bisa mengajar orang lain sampai pandai. (Syeikh Izzuddin bin Abdussalam).
Jangan berteman yang hanya mau menemanimu ketika kamu sehat atau kaya, karena tipe teman seperti itu sungguh berbahaya sekali bagi kamu dibelakang hari.(Imam Ghozali).
Jika ada musuh yang bisa mendekatkan kamu kepada Allah, maka hal itu lebih baik dari pada teman akrab yang menjauhkan kamu dari Allah. (Abul Hasan as-Sadzili).
Wahai Sayyidina Ali! Ketahuilah olehmu bahwa ada dua golongan yang celaka di hadapanmu. Pertama yaitu yang terlalu cinta kepadamu. Dan kedua yang terlalu benci kepadamu. (Nabi MUHAMMAD SAW).
Orang yang bijak tidak akan terpeleset oleh harta, dan meski terpeleset, ia akan tetap mendapatkan pegangan. (Abdullah bin Abbas).
Berfikir sesaat sungguh lebih mengesankan ketimbang mengerjakan shalat sepanjang malam. (Hasan Bashri).
Hal-hal yang bisa menyebabkan badan lemah antara lain sebagai berikut: Banyak makan makanan yang rasanya masam, sering bersedih, banyak minum air tetapi tidak makan sesuatu, serta sering melakukan hubungan seksual. (Imam Ghazali).
Barang siapa tidak mencintai untuk agama dan membenci untuk agama, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya ia tidak memiliki agama. (Abu Abdilah al- Shdiq).
Berhati-hatilah dari berteman dengan : Ulama yang bersikap tak peduli, pecinta ajaran sufi yang bodoh serta pemimpin-pemimpin yang lalai. (Sahl bin Abdullah).
Inginkan sesuatu dengan bakat yang kau miliki, dan jangan menginginkan sesuatu sesuai dengan nafsu atau seleramu. (Lukman Hakim).
Bagi orang berilmu yang ingin meraih kebahagiaan di dunia maupun di akhirat, maka kuncinya hendakalah ia mengamalkan ilmunya kepada orang-orang. (Syaikh Abdul Qodir Jailani).
Merenungkan tentang nikmat Allah sungguh merupakan salah satu ibadah yang utama. (Umar bin Abdul Azis).
Teman yang tidak membabantu kesulitan seperti halnya musuh. Tanpa saling membantu maka hubungan teman tak akan lama. Telah kucari teman sejati dalam setiap masa, akan tetapi usahaku itu siasia belaka. (Imam Syafií).
Lihatlah orang-orang yang dibawahmu dalam usrusan harta dunia, dan jangan sekali-kali melihat yang berada di atasmu, supaya kamu tidak meremehkan karunia Allah yang diberikan kepadamu. (Nabi MUHAMMAD SAW).
Sedikit makan, sedikit tidur, dan sedikit kesenangan merupakan ciri-ciri orang yang dicintai oleh Allah. (Abu Bakar bin Abdullah Al-Muzani).
Barang siapa senang menjadi pemimpin, maka ia tidak akan mendapat kemenagan untuk selama-lamanya. (Fudhail bin Iyadh).
Siapa yang pada hari ini hanya memikirkan dirinya sendiri maka pada esok iapun akan memikirkan dirinya saja. Lebih dari itu, siapa yang pada hari ini memikirkan Allah maka besok ia akan selalu memikirkan Allah pula. (Abu Sulaiman).
Bersikap sabar kepada kawan yang berbuat jelek kepadamu sungguh lebih baik dari pada mencacinya. mencaci lebih baik dari pada memutuskan talisilaturahmi. Dan memutuskan tali silaturahmi lebih baik dari pada bertengkar. (Seorang Ulama).
Allah tidak memberi kekuatan terhadap orang-orang alim lewat suatu paksaan, akan tetapi Allah menguatkan mereka lewat pintu iman. (Sahl Ibnu Abdullah).
Ketahuilah olehmu, sesungguhnya akal hanya merupakan sesuatu alat untuk mencapai segala sesuatu yang hanya berhubungan dengan hamba atau manusia, bukan untuk mencapai Allah. (Ibnu Atha).
Jangan sekali-kali kamu menganggap remeh kebajikan meski kelihatannya tidak berharga, yaitu seperti ketika kamu menyambut temanmu dengan menampakkan wajah berseri-seri. (Nabi Muhammad SAW).
Jika seseorang mati dalam keadaan punya hutang, padahal orang itu mampu membayarnya ketika masih hidup di dunia, maka kebahagiaannya akan diambil dan diberikan kepadanya dosa orang yang di hutanginya, lalu ia dijebloskan ke neraka. Namun, jika memang tidak mampu membayarnya, maka hanya kebaikannya saja yang diambil, lalu diberikan kepada pihak yang dihutangi. sedang dosa si pemberi hutang tidak diberikan kepada orang yang berhutang. (Ibnu Abdusalam).
Jalan yang diajarkan syariát islam adalah jalan yang paling tepat dalam pengerjaan ibadah kepada Allah. Karena itu bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah istiqomah dalam mengerjakan perintah-perintahnya dan menjauhi larangannya. (Abdu Khodir jailani).
Hendaklah kamu tetap berbuat baik kepada orang yang berbuat jelek kepadamu. (Lukman Hakim).
Kebahagiaanku jika mati sebelum baligh lalu aku dimasukkan kedalam syurga, tidak sebahagia jika aku hidup sampai tua dalam keadaan mengenal Allah yaitu yang paling bertaqwa, rajin mengerjaklan ibadah serta menerima apa apa yang telah di berikan Allah kepadaku. (Ali bin Abu Tholib).
Jika Allah bersamamu, maka jangan takut kepada siapa saja, akan tetapi jika Allah sudah tidak lagi bersamamu, maka siapa lagi yang bisa diharapkan olehmu? (Hasan al Banna).
Barang siapa tidak peduli terhadap nasib agama, berarti ia tidak punya agama, barang siapa yang semangatnya tidak berkobar-kobar jika agama Islam ditimpa suatu bencana, maka Islam tidak butuh kepada mereka. (Imam al-Ghazali).
Ilmu menginginkan untuk diamalkan. Apabila orang mengamalkannya, maka ilmu itu tetap ada. Namun sebaliknya, jika tidak diamalkan, maka ilmu akan hilang dengan sendirinya. (Sufyan ats-Tsauri).
Ketahuilah bahwa sesungguhnya ilmu yang bisa melahirkan rasa takut kepada Allah adalah ilmu yang paling baik. (Ibnu Athaillah as-Sakandari).
Bekerjalah untuk keperluan makanmu. Sedang yang paling baik bagi kau yaitu bangun di tengah malam dan berpuasa di siang hari. (Ibrahim bin Adham).
Jalan apa saja yang ditempuh seseorang dalam mengerjakan ibadah adalah sesaat kecuali jalan yang ditempuh oleh Muhammad SAW. Dalam pada itu, siapapun yang tidak mengikuti petunjuk kitab suci Al-Qurán dan hadits nabi, maka janganlah ia mengikuti pendapatku. Hal itu karena pendapatku berasal dari Qurán –Hadits. (Imam al-Junaid).
Orang yang tidak percaya bahwa Allah telah menjamin rezekinya, maka ia akan mendapat laknat dari Allah. (Hasanal-Bashri).
Dzikir seperti halnya jiwa dari semua amal, sedang keutamaan dan kelebihan dzikir tidak bisa dibatasi. (AL-Qusyairi).
Orang-orang yang tidak mengikuti keinginan-keinginan hawa nafsunya, maka tidak akan mendapat pujian dari orang banyak. (Imam al-Ghazali).
Orang dermawan dekat kepada Allah, dekat pada rahmat-Nya, serta selamat dari siksa-Nya. Sedang orang kikir, jauh dari Allah, jauh dari rahmat-Nya dan dekat sekali kepada siksa-Nya. (Nabi Muhammad SAW).
Barang siapa tidak meghargai nikmat, maka nikmat itu akan diambil dalam keadaan ia tidak mengetahuinya. (Siriy Assaqathi).
Mengerjakan sesuatu sesuai dengan ketentuan hukum syara’ berarti menuju jalan kebahagiaan baik di dunia lebih-lebih di akhirat. Dan hendaklah kamu merasa takut jika kamu berpisah dengan orang-orang yang ahli di bidang agama. (Syaikh Abdul Qadir Jailani).
Saya merasa heran kepada orang-orang yang mengerjakan shalat subuh setelah matahari terbit. Lalu bagaimana mereka diberi rezeki. (Ulama Shalaf).
Para pembuat peti jenasah mengira bahwa tidak ada yang lebih busuk melebihi mayat orang-orang yang beriman. Bahkan diterangkan oleh Allah : Perut ulama jahat sungguh lebih busuk baunya dari itu. (Al-Auzaí).
Orang yang hanya sehari-harinya hanya sibuk mencari uang untuk kesejahteraan keluarganya, maka mustahil ia mendapat ilmu pengetahuan. (Imam Syafií).
Tanda tanda orang yang celaka antara lain: Bergairah dalam mengerjakan perbuatan-perbuatan haram, menjauhi nasihat (Nabi MUHAMMAD SAW).
Manisnya akhirat mustahil diraih oleh orang-orang yang suka terkenal di mata manusia. (Bisyir).
Dengan pengalaman akan bertambah ilmu pengetahuannya, dengan berdzikir menyebabkan bertambah rasa cinta dan dengan berfikir akan menambah rasa taqwa kepada Allah. (Hatim).
Aku akan mencari ilmu hanya karena Allah, dan aku tidak akan mencari jika untuk selain Allah. (Imam al-Ghazali).
Berfikir merupakan cermin untuk melihat apa-apa yang baik dan yang buruk pada dirimu. (Fudhail).
Ketahuilah bahwa satu majelis ilmu bisa menghapus dosa 70 majelis yang tidak ada gunanya. (Atha’bin Yassar).
Kulupakan dadaku dan kubelenggu penyakit tamakku, karena aku sadar bahwa sifat tamak bisa melahirkan kehinaan. (Imam Syafií).
Biasakan hatimu untuk bertafakur dan biasakan matamu dengan sering menangis. (AbuSulaiman ad-Darani).
Hidup didunia hanya merupakan tempat tinggal sementara untuk melanjutkan perjalanan nan jauh menuju keabadian. (Nabi MUHAMMAD SAW)
Setiap manusia hendaknya memperhatikan waktu dan sekaligus mengutamakannya. (Umar bin Utsman al-Maliky).
Apabila kamu melihat seseorang sedang memanjatkan doá kepada Allah, tetapi disisi lain perbuatannya tidak sesuai dengan hukum syara’, maka jauhilah orang itu. (Abdul Qasim an-Nawwawi).
Kuakui bahwa dosaku banyak sekali. Tapi, aku sadar, sesungguhnya rahmat Allah lebih luas dan lebih besar dari dosa-dosaku. (Abu Nawas).
Jika kamu berhadapan dengan gurumu, sesungguhnya secara hakikat kamu sedang berhadapan dengan rasul. Sadar akan hal itu, maka hormatilah gurumu. (Sebagian Ulama).
Setiap kamu adalah pemimpin, yaitu : Pemimpin terhadap diri dan keluarganya, pemimpin terhadap masyarakat dan bangsanya.( Mousthafaal-Gholayaini).
Pengkhianatan yang paling besar adalah pengkhianatan umat, sedang pengkhianat yang paling keji yaitu pengkhianatan pemimpin. (Ali bin Abu Thalib).
Berteman dengan orang yang bodoh yang tidak mengikuti ajakan hawa nafsunya sungguh lebih baik bagi kamu ketimbang berteman dengan orang alim tapi suka terhadap nafsuya. (Ibnu Athaillah as-Sakandari).
Siapa takut kepada Allah, maka tidak hidup marahnya, Siapa yang bertaqwa kepada-Nya, niscaya tidak mengerjakan sesukanya. (Umar bin Khathhab).
Ya Allah! Seandainya Engkau akan mengadili kelak pada hari kiamat, maka jangan Kau adili aku di dekat (Nabi Muhammad SAW)
karena aku merasa malu jika mengaku sebagai umatnya padahal hidupku penuh dengan perbuatan dosa. (Muhammad Iqbal).
Cintai dan sayangilah para fakir miskin, maka Allah akan menyayangimu. (Nabi MUHAMMAD SAW).
Hendaklah kamu menjauhi keramaian orang banyak atau berúzlah,. Katakan demikian, karena orang banyak bisa
menyebabkan kamu berpaling dari Allah serta mendorong kamu untuk berbuat dosa. (Sayyid Bakri al-Maliki).
Yang disebut orang sufi, yaitu orang yang hatinya bersih dan selalu mengingat Allah. (Basyar bin al-Harits).
Tidak ada suatu kebahagiaan bagi ornag-orang muslim setelah mereka memeluk Islam, seperti kebahagiaan mereka ketika itu. (Anas r.a.).
Telah kurangkum pendapat 70 orang shiddiqin. Mereka sebagaian besar berpendapat bahwa banyak minum bisa menyebabkan banyak tidur. (Ibrahim bin Khawwas).
Aku tidak pernah melihat orang yang berakal, melainkan kutemukan dia takut kepada mati dan merasa susah dengannya. (Hasan).
Aku tidak pernah berdialog dengan seseorang dengan tujuan aku lebih senang jika ia berpendapat salah. (Imam Syafií).
Barang siapa tidak dicoba dengan bencana atau kesusahan, maka tidak ada sebuah kebahagiaanpun baginya di sis Allah. (Adh-Dhahhak).
Perbanyaklah kamu mengingat mati, karena hal itu bisa membersihkan dosa dan menyebabkan zuhud atau tidak cinta kepada dunia. (Nabi MUHAMMAD SAW).
Orang yang cinta kepada Allah akan minum dari gelas kecintaan dan bumi menjadi sempit baginya. Ya, dia mengenal Allah dengan penuh ma’rifat kepada-Nya, tenggelam di samudra rindu kepada-Nya dan merasa asyik bermunajat kepada-Nya. (Asy-Syubali).
Aku suka mendoákan saudara-saudaraku sebanyak 70 orang, dan nama-nama mereka kusebut satu persatu dalam panjatan doáku itu. (Abu Darba).
Setiap manusia mempunyai orang yang dicintai dan yang dibenci. Tapi bagimu, jika ada maka berkumpullah kamu dengan orang-orang yang bertaqwa. (Imam Syafií).
Orang orang terdahulu jika pergi kerumah gurunya, maka mereka senantiasa memberi sesuatu untuk minta berkah. Bahkan mereka selalu menyenandungkan doá seperti ini: wahai Allah!”Ampunilah semua kesalahan guruku terhadapku, dan jangan sekalai-kali engkau menghilangkan berkah ilmunya untukku. (Sebagaian Ulama).
Jika aku mandapat ampunan dari Allah, maka hal itu merupakan rahmat yang sangat besar dari-Nya. Tetapi, jika sebaliknya, maka aku tidak akan mampu berbuat apapun. (Abu Nawas).
Pangkal dari seluruh kebaikan di dunia maupun di akhirat adalah taqwa kepada Allah. (Abu Sulaiman Addarani).
Orang yang ma’rifat kepada Allah, maka ia terikat dengan cintannya, hatinya bisa melihat dan amal ibadahnya selalu bertambah banyak kepada-Nya. (Dzinnun al-Mishry).
Siapa yang memenuhi hatinya dengan kewaspadaan dan keikhlasan, maka Allah akan menghiasi badannya sebagai pembela agama dan menjadikan hadits sebagai pedoman hidup.
Yang disebut dengan teguh hati adalah memegang dengan sungguh-sungguh apa-apa yang dibutuhkan oleh kamu dan membuang yang selain itu. (Aktssam bin Shaifi).
Orang yang terkaya yaitu orang yang menerima pembagian Allah dengan rasa senang. (Ali bin Husein).
Kerjakan apa saja yang telah menjadi hak dan kewajibanmu, karena kebahagiaan hidupmu terletak di situ. (Musthafa al-Gholayani).
Ada dua hal tidak tertandingi kejelekannya, yaitu: Berbuat syirik dan membuat rugi umat Islam. Begitu pula, terdapat dua perkara yang tidak tertandingi kebaikannya, ialah : Beriman kepada Allah, serta memberi manfaat kepada umat Islam. (Kanjeng Nabi).
Pedagang yang berhati lemah takkan pernah untung ataupun rugi. Malah ia rugi. Ya, seseorang harus menyalakan api supaya memperoleh cahaya. (Jalaludin Rumi).
Aku membaca sebagian kitab kuno, yang kandungannya ialah : Bahwasannya sebagian hal yang dipercepat siksaannya dan tak dapat ditunda adalah amanat itu dikhianati , kebaikan ditutupi, keluarga diputuskan dan meninds manusia. (Kholid ar-Robaí).
Memerintah atau mengawasi diri sendiri jauh lebih sulit dan lebih baik dari pada memerintah dan mengawasi sesuatu negeri. (Ibrahim bin Adham).
Ciri-ciri ulama akhirat antara lain: dia sangat berhati-hati dalam memberi fatwa, bahkan bersikeras untuk tidak berfatwa sama sekali. Apabila ditanya oleh orang tentang segala sesuatu yang diketahui baik yang bersumber dari Al Qurán, hadits, ijma’dan kiyas, maka ia menjelaskan sesuai dengan kemampuannya. Sebaliknya, jika ia tidak mengetahui secara pasti, maka dengan jujur ia berkata : aku tidak tahu. (Imam al-Ghazali).
Hati-hatilah terhadap senda gurau, karena tidak sedikit bahaya yang terdapat didalamnya. Berapa banyak senda gurau anatara dua sahabat yang berakhir pada perkelahian.
Dunia adalah perniagaan, pasarnya ialah menyendiri, modalnya adalah taqwa, dan labanya adalah surga. (Aku Sulaiman ad-Darani).
Kehidupan seorang mukmin ibarat matahari, terbenam di suatu wilayah untuk terbit di wilayah lainnya. Dia selalu bersinar dan hidup serta tak pernah terbenam selamanya. (Muhammad Iqbal).
Keluarlah dari dirimu dan serahkanlah segalanya kepada Allah. Penuhi hatimu dengan Allah. Patuhilah kepada perintah-Nya dan larikanlah dirimu dari larangan-Nya, supaya nafsu badaniahmu tidak memasuki hatimu setelah ia keluar. Untuk membuang nafsu-nafsu badaniah dari hatimu, kamu harus berjuang melawannya dan jangan menyerah kepadanya dalam keadaan bagaimanapun juga dan dalam tempo kapanpun juga. (Syeikh Abdul QadirJailani).
Kejahatan yang dibalas dengan kejahatan adalah akhlak ular. Kebajikan yang dibalas dengan kejahatan adalah akhlak buaya. kebajikan yang dibalas dengan kebajikan adalah akhlak anjing. Kejahatan yang dibalas dengan kebajikan itulah akhlak manusia. (Nasirin).
Saya tidak bangga dengan keberhasilan yang tidak saya rencanakan sebagaimana saya tidak akan menyesal atas kegagalan yang terjadi di ujung usaha maksimal. (Harun Al Rasyid)
Ilmu itu lebih baik daripada harta, ilmu menjaga engkau dan engkau menjaga harta. Ilmu itu penghukum (hakim) dan harta terhukum. Harta itu akan berkurang jika dibelanjakan tetapi ilmu akan bertambah jika dibelanjakan. (Ali bin Abi Thalib ra)
Setiap orang di dunia ini adalah seorang tamu, dan uangnya adalah pinjaman. Tamu itu pastilah akan pergi, cepat atau lambat, dan pinjaman itu haruslah dikembalikan. (Ibnu Mas’ud)
Niat adalah ukuran dalam menilai benarnya suatu perbuatan, oleh karenanya, ketika niatnya benar, maka perbuatan itu benar, dan jika niatnya buruk, maka perbuatan itu buruk. (Imam An Nawawi)
Memohonlah kepada Allah supaya memperbaiki hati dan niatmu, karena tidak ada sesuatu yang paling berat untuk kau obati selain keduanya. Ketika hatimu sedang menghadap (Allah) maka seketika mungkin untuk berpaling, maka ketika menghadap itulah engkau harus merampasnya supaya tidak berpaling. (Uwais al Qarni/ Bahjatul Majalis, Ibnu Abdil Barr)
Sesungguhnya apabila badan sakit maka makan dan minum sulit untuk tertelan, istirahat dan tidur juga tidak nyaman. Demikian pula hati apabila telah terbelenggu dengan cinta dunia maka nasehat susah untuk memasukinya. (Malik bin Dinar/Hilyatul Auliyaa’)
Allah SWT memerintahkan kita untuk mau berpikir tentang penciptaan-Nya yang begitu menakjubkan, rumit, dan kompleks. Namun semua itu telah Allah SWT tundukan untuk kita. Ini sebagai tanda bahwa manusia memiliki kemampuan (dari Allah) untuk menundukan apa yang ada di langit dan di bumi. (MI)
Pelajarilah Ilmu, karena mempelajarinya karena Allah adalah khasyah, Menuntutnya adalah ibadah, mempelajarinya adalah Tasbih, mencarinya adalah Jihad, Mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahui adalah Shadaqah, menyerahkan kepada ahlinya adalah Taqarrub. Ilmu adalah teman dekat dalam kesendirian dan sahabat dalam kesunyian. (Muadz bin Jabal ra)
Janganlah kau tuntut Tuhanmu karena tertundanya keinginanmu, tetapi tuntutlah dirimu sendiri karena engkau telah menunda adabmu kepada Allah. (Syeikh Ibnu Athaillah As-Sakandar)
Aku tahu rizkiku tidak dimakan orang lain, karenanya hatiku tenang. Aku tahu amalan-amalanku tidak mungkin dilakukan orang lain, maka aku sibukkan diriku dengan beramal. Aku tahu Allah selalu melihatku,karenanya aku malu bila Allah mendapatiku melakukan maksiat. Aku tahu kematian menantiku, maka aku persiapkan bekal tuk berjumpa dengan Rabb-ku. (Hasan Al-Basri)
Kebenaran tidak diukur dengan banyaknya orang yang mau melakukannya, namun kebenaran adalah apa saja yang mencocoki Al-Qur’an dan As-Sunnah dengan pemahaman salafus salih. (Anisya LM)
Bahaya kepandaian adalah berbuat sekehendak hati. Bahaya keberanian adalah melampaui batas. Bahaya toleransi adalah menyebut-nyebut kebaikannya. Bahaya kecantikan adalah sombong. Bahaya ucapan adalah dusta. Bahaya ilmu adalah lupa. Bahaya pemurah adalah berlebih-lebihan (Tengku Abdul Wahab)
Ketahuilah bahwa kewajiban itu lebih banyak daripada waktu yang terluang, maka bantulah saudaramu untuk menggunakan waktunya dengan sebaik-baiknya dan jika engkau punya tugas selesaikanlah segera” (Hasan Al-Banna)
Senin, 23 April 2012
doa doa
“Janganlah kamu bersikap lemah & jangan pula kamu bersedih hati. Padahal kamulah orang-orang yg paling tinggi derajatnya, jika kamu orang-orang yang beriman.” (QS. Ali-Imran : 139)
Doa agar hidup kita mulia, bahagia di dunia & akhirat:
“Ya Allah, jadikanlah setiap tarikan napas kami adalah kecintaan kepada-Mu, jadikanlah motivasi kami dalam hidup ini memberi manfaat sebanyak mungkin bagi keluarga & umat, serta jadikanlah tujuan hidup kami untuk memperbaiki diri kami, keluarga kami & umat menuju ridha-Mu hingga akhir hayat kami dengan khusnul khotimah dalam pelukan Kasih Sayang-Mu.”
“Ya Allah, jadikanlah setiap tarikan napas kami adalah kecintaan kepada-Mu, jadikanlah motivasi kami dalam hidup ini memberi manfaat sebanyak mungkin bagi keluarga & umat, serta jadikanlah tujuan hidup kami untuk memperbaiki diri kami, keluarga kami & umat menuju ridha-Mu hingga akhir hayat kami dengan khusnul khotimah dalam pelukan Kasih Sayang-Mu.”
Doa agar kita mendapatkan nikmat & berkah berguna untuk ibadah kepada Allah SWT & menolong sesama :
“Ya Allah, cukupkanlah kami dg Nikmat-Mu, rizki yg halal & berkah yang berguna bagi kami untuk beribadah kepada-Mu & menolong sesama. Ya Allah, sempurnakan akhlak kami menjadi akhlak yg mulia, menghormati orang tua, mengasihi sesama, santun dalam bertutur kata & berperilaku.”
“Ya Allah, cukupkanlah kami dg Nikmat-Mu, rizki yg halal & berkah yang berguna bagi kami untuk beribadah kepada-Mu & menolong sesama. Ya Allah, sempurnakan akhlak kami menjadi akhlak yg mulia, menghormati orang tua, mengasihi sesama, santun dalam bertutur kata & berperilaku.”
Doa agar Allah SWT membukakan sembilan pintu kebaikan untuk kita :
“Allahumaftah lana abwabal khairi wa abwabal barakati wabwabash shihhati wa abwabas salamati wa abwabal afiyati wa abwabal jannati”
Artinya : “Ya Allah, bukakanlah bagi kami pintu kebaikan, pintu keberkahan, pintu nikmat, pintu rizki, pintu kekuatan, pintu kesehatan, pintu keselamatan, pintu kebugaran dan pintu surga”.
“Allahumaftah lana abwabal khairi wa abwabal barakati wabwabash shihhati wa abwabas salamati wa abwabal afiyati wa abwabal jannati”
Artinya : “Ya Allah, bukakanlah bagi kami pintu kebaikan, pintu keberkahan, pintu nikmat, pintu rizki, pintu kekuatan, pintu kesehatan, pintu keselamatan, pintu kebugaran dan pintu surga”.
Doa agar Allah SWT memberi kesembuhan bagi siapapun yang sakit & terluka hatinya :
“Ya Allah, Engkaulah sumber kebahagiaan kami, Engkau yang menyembuhkan setiap luka dengan segenap cinta-Mu. Kami mohon kepada Engkau Ya Allah, sembuhkanlah siapapun memiliki luka dihatinya.”
“Ya Allah, Engkaulah sumber kebahagiaan kami, Engkau yang menyembuhkan setiap luka dengan segenap cinta-Mu. Kami mohon kepada Engkau Ya Allah, sembuhkanlah siapapun memiliki luka dihatinya.”
Doa agar kita terjauhkan dari bala’ & bencana :
“Allahumma inni a’udzubika min jahdil bala’i wa darkisy-syaqa’i wa su-il qadha’i wa syamatatil a’da’i”
Artinya : “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari menemui penderitaan, dari takdir yg buruk & dari keberhasilan musuh.”(HR. Bukhari & Muslim).
“Allahumma inni a’udzubika min jahdil bala’i wa darkisy-syaqa’i wa su-il qadha’i wa syamatatil a’da’i”
Artinya : “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari menemui penderitaan, dari takdir yg buruk & dari keberhasilan musuh.”(HR. Bukhari & Muslim).
Doa agar kita mendapatkan rizki yg tak terduga & berkah :
“Allahuma ashlih lii diini wa wassi’lii fi daarii wa baarikli fii rizqi”
Artinya : “Ya Allah, perbaikilah agamaku yg menjadi pokok urusanku,lapangkan untukku dalam rumahku
dan berkahilah dalam rizkiku.”
“Allahuma ashlih lii diini wa wassi’lii fi daarii wa baarikli fii rizqi”
Artinya : “Ya Allah, perbaikilah agamaku yg menjadi pokok urusanku,lapangkan untukku dalam rumahku
dan berkahilah dalam rizkiku.”
Doa agar Allah SWT melimpahkan kita rizki yg berkah, rizki yg mengantarkan menuju surga :
“Ya Allah, berikanlah kami rizki yg luas, yg halal lagi baik, tanpa memberatkan kami.
Jika rizki kami ada dilangit maka turunkanlah.
Jika ada dibumi maka keluarkanlah.
Jika jauh maka dekatkanlah.
Jika dekat maka mudahkanlah.
Jika sedikit maka banyakanlah.
Jika banyak maka berkahilah agar kami dapat menolong anak yatim, orang-orang miskin & orang-orang yang kesusahan. Ya Allah, kabulkanlah doa kami.”
“Ya Allah, berikanlah kami rizki yg luas, yg halal lagi baik, tanpa memberatkan kami.
Jika rizki kami ada dilangit maka turunkanlah.
Jika ada dibumi maka keluarkanlah.
Jika jauh maka dekatkanlah.
Jika dekat maka mudahkanlah.
Jika sedikit maka banyakanlah.
Jika banyak maka berkahilah agar kami dapat menolong anak yatim, orang-orang miskin & orang-orang yang kesusahan. Ya Allah, kabulkanlah doa kami.”
Doa memohon perlindungan dari kehinaan, kekurangan & kefakiran :
“Allahumma inni a’udzubika minal faqri wal qillati wadz-dzillati wa a’udzubika min an azhlima aw udhlama”
Artinya : “Ya Allah, kami berlindung kepada-Mu dari kefakiran, kekurangan & kehinaan. Dan kami berlindung kepada-Mu dari mendzalimi & didzalimi orang lain.” (H.R Abu Dawud & Nasa’i)
“Allahumma inni a’udzubika minal faqri wal qillati wadz-dzillati wa a’udzubika min an azhlima aw udhlama”
Artinya : “Ya Allah, kami berlindung kepada-Mu dari kefakiran, kekurangan & kehinaan. Dan kami berlindung kepada-Mu dari mendzalimi & didzalimi orang lain.” (H.R Abu Dawud & Nasa’i)
Doa agar kita terhindar dari hutang & gelisah :
“Allahuma inni a’udzubika minal hammi wal hazan, wa a’udzubika minal ajzi wal kasal, wa a’udzubika minal jubni wal bukhli, wa a’udzubika min ghalabatid daini wa qahrir rijaal”
Artinya : “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kemurungan dan kesusahan,
aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan aku berlindung kepada-Mu dari ketakutan dan kekikiran,
aku berlindung kpd-Mu dari tekanan hutang dan paksaan orang.” (HR. Abu Dawud).
“Allahuma inni a’udzubika minal hammi wal hazan, wa a’udzubika minal ajzi wal kasal, wa a’udzubika minal jubni wal bukhli, wa a’udzubika min ghalabatid daini wa qahrir rijaal”
Artinya : “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kemurungan dan kesusahan,
aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan aku berlindung kepada-Mu dari ketakutan dan kekikiran,
aku berlindung kpd-Mu dari tekanan hutang dan paksaan orang.” (HR. Abu Dawud).
Doa memohon perlindungan dari ketidakberdayaan, malas , fitnah & siksa kubur:
“Allahuma inni a’udzubika minal ‘ajzi wal kasali waljubni walharom wa a’udzibika minal fitnatil makhya wamamati wa a’dzubika min ‘adzabil qobr”
Artinya : “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari sifat lemah & malas,penakut & tua. Aku belindung kepada-Mu dari fitnah hidup & mati, aku juga berlindung dari siksa kubur. (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud).
“Allahuma inni a’udzubika minal ‘ajzi wal kasali waljubni walharom wa a’udzibika minal fitnatil makhya wamamati wa a’dzubika min ‘adzabil qobr”
Artinya : “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari sifat lemah & malas,penakut & tua. Aku belindung kepada-Mu dari fitnah hidup & mati, aku juga berlindung dari siksa kubur. (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud).
Doa agar Allah SWT melimpahkan kenikmatan & kesejahteraan, perlindungan untuk kita :
“Allahuma inna ashbakhtu minka fi ni’mati wa’afiyati wasatrin faatimma ‘alayya ni’mataka wa’afiayataka wasatraka fid-dunya wal akhirah”
Artinya : “Ya Allah, kami dipagi ini mohon Engkau limpahan kenikmatan, kesejahteraan & perlindungan maka sempurnakanlah untuk kami nikmat-Mu, kesejahteraan-Mu & lindungan-Mu di dunia & akhirat.”
“Allahuma inna ashbakhtu minka fi ni’mati wa’afiyati wasatrin faatimma ‘alayya ni’mataka wa’afiayataka wasatraka fid-dunya wal akhirah”
Artinya : “Ya Allah, kami dipagi ini mohon Engkau limpahan kenikmatan, kesejahteraan & perlindungan maka sempurnakanlah untuk kami nikmat-Mu, kesejahteraan-Mu & lindungan-Mu di dunia & akhirat.”
Doa agar kita terhindar dari segala kesulitan & marabahaya :
“Subhanallahil adhim, ya hayyu ya qayyum bi rahmatika astaghits”
Artinya : “Maha Suci Allah Yang Maha Agung, Wahai Tuhan Yang Maha Hidup lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya dengan rahmat-Mu, aku mohon pertolongan.” (HR. Abu Dawud).
“Subhanallahil adhim, ya hayyu ya qayyum bi rahmatika astaghits”
Artinya : “Maha Suci Allah Yang Maha Agung, Wahai Tuhan Yang Maha Hidup lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya dengan rahmat-Mu, aku mohon pertolongan.” (HR. Abu Dawud).
Doa agar terhindar dari segala penyakit, akhlak yg buruk & perbuatan tercela :
“Allahuma janibnii mungkarootil akhlaqi wal ahwaa-i wal a’maali, wal adwaa-i”
Artinya : “Ya Allah, jauhkanlah kami dari berbagai akhlak yg buruk, hawa nafsu & perbuatan tercela serta segala macam penyakit.”
“Allahuma janibnii mungkarootil akhlaqi wal ahwaa-i wal a’maali, wal adwaa-i”
Artinya : “Ya Allah, jauhkanlah kami dari berbagai akhlak yg buruk, hawa nafsu & perbuatan tercela serta segala macam penyakit.”
Doa agar diberi kehidupan yg lebih baik, lebih indah & lebih membahagiakan :
“Ya Allah, Engkaulah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, tolonglah kami agar kami mengerti, menerima, percaya, memaafkan & dimaafkan. Memberi & menerima, mencintai & dicintai serta berani menatap jauh ke depan untuk kehidupan yang lebih baik, lebih indah & membahagiakan.”
“Ya Allah, Engkaulah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, tolonglah kami agar kami mengerti, menerima, percaya, memaafkan & dimaafkan. Memberi & menerima, mencintai & dicintai serta berani menatap jauh ke depan untuk kehidupan yang lebih baik, lebih indah & membahagiakan.”
Doa agar hidup kita mulia,bahagia di dunia & akhirat :
“Ya Allah, jadikanlah setiap tarikan napas kami adalah kecintaan kepada-Mu, jadikanlah motivasi kami dalam hidup ini memberi manfaat sebanyak mungkin bagi keluarga & umat serta jadikanlah tujuan hidup kami untuk memperbaiki diri kami, keluarga kami & umat menuju ridha-Mu hingga akhir hayat kami dengan khusnul khotimah dalam pelukan kasih sayang-Mu.”
“Ya Allah, jadikanlah setiap tarikan napas kami adalah kecintaan kepada-Mu, jadikanlah motivasi kami dalam hidup ini memberi manfaat sebanyak mungkin bagi keluarga & umat serta jadikanlah tujuan hidup kami untuk memperbaiki diri kami, keluarga kami & umat menuju ridha-Mu hingga akhir hayat kami dengan khusnul khotimah dalam pelukan kasih sayang-Mu.”
Doa agar kita diberi kekuatan & keikhlasan menerima ketetapan Allah SWT:
“Ya Allah, Engkaulah Sumber Kebahagiaan kami. Tolonglah kami, kuatkan kami dg cinta-Mu, menjadi sadar akan cinta kami, kehilangan kami, kedukaan kami, mengatasi perasaan marah, kecewa, luka perih dihati, agar kami rela menerima ketetapan-Mu yang membentuk pribadi kami menjadi lebih kuat & sabar dalam menjalani kehidupan ini”
“Ya Allah, Engkaulah Sumber Kebahagiaan kami. Tolonglah kami, kuatkan kami dg cinta-Mu, menjadi sadar akan cinta kami, kehilangan kami, kedukaan kami, mengatasi perasaan marah, kecewa, luka perih dihati, agar kami rela menerima ketetapan-Mu yang membentuk pribadi kami menjadi lebih kuat & sabar dalam menjalani kehidupan ini”
Doa agar Allah SWT melimpahkan keberkahan & nikmat untuk kita :
“Allahuma dzidnaa wa laa tan-qushnaa wa akrimna wa la tuhinaa wa a’thinaa wa laa tahrimnaa wa atsirnaa wa laa tu’tsir ‘alainaa wa ardhinaa wardha ‘annaa”
Artinya : “Ya Allah, berikanlah kami limpahan nikmat & janganlah Engkau kurangi, Muliakanlah kami, janganlah Engkau binasakan. Berikanlah kami, jangan Engkau tutupi.
Utamakan kami jangan Engkau abaikan. Jadikanlah kami ridha & ridhailah kami. (HR. Tirmidzi).
“Allahuma dzidnaa wa laa tan-qushnaa wa akrimna wa la tuhinaa wa a’thinaa wa laa tahrimnaa wa atsirnaa wa laa tu’tsir ‘alainaa wa ardhinaa wardha ‘annaa”
Artinya : “Ya Allah, berikanlah kami limpahan nikmat & janganlah Engkau kurangi, Muliakanlah kami, janganlah Engkau binasakan. Berikanlah kami, jangan Engkau tutupi.
Utamakan kami jangan Engkau abaikan. Jadikanlah kami ridha & ridhailah kami. (HR. Tirmidzi).
Doa agar diterima amal & taubat kita :
“Rabbana taqabbal minna inaka antas-sami’ul ‘alim wa tub ‘alaina antattauwwabur-rahim”
Artinya : “Ya Tuhan kami, terimalah dari kami amal kami, sesungguhnya Engkaulah Maha Mendengar Lagi Maha Mengetahui”
“Rabbana taqabbal minna inaka antas-sami’ul ‘alim wa tub ‘alaina antattauwwabur-rahim”
Artinya : “Ya Tuhan kami, terimalah dari kami amal kami, sesungguhnya Engkaulah Maha Mendengar Lagi Maha Mengetahui”
Doa untuk kedua orang tua kita (1) :
“Allahummaghfirlana dzunubana wali walidaina war hamhuma kama robbayana shighara”
Artinya : “Ya Allah, ampunilah dosa kami dan kedua orang tua kami dan sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangi kami diwaktu kecil.”
“Allahummaghfirlana dzunubana wali walidaina war hamhuma kama robbayana shighara”
Artinya : “Ya Allah, ampunilah dosa kami dan kedua orang tua kami dan sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangi kami diwaktu kecil.”
Doa untuk kedua orang kita (2) :
“Ya Allah, ampunilah dosa kami & dosa kedua orang tua kami. Masih terbayang air mata ibu yang mengalir & rintihannya disetiap malam ketika berdoa memohon kepada-Mu untuk kebahagiaan kami, anaknya. “
Bila anda ingin segera menikah, mewujudkan impian untuk mendapatkan jodoh yang terbaik
dari sisi Allah, membina keluarga sakinah mawaddah warahmah :
“Rabbana hablana milladunka zaujan thayyiban wayakuna shahiban lii fiddini waddunya wal akhirah”
Artinya : ”Ya Tuhan kami, berikanlah kami pasangan yg terbaik dari sisiMu, pasangan yg juga menjadi sahabat kami dlm urusan agama, urusan dunia & akhirat.”
“Ya Allah, ampunilah dosa kami & dosa kedua orang tua kami. Masih terbayang air mata ibu yang mengalir & rintihannya disetiap malam ketika berdoa memohon kepada-Mu untuk kebahagiaan kami, anaknya. “
Bila anda ingin segera menikah, mewujudkan impian untuk mendapatkan jodoh yang terbaik
dari sisi Allah, membina keluarga sakinah mawaddah warahmah :
“Rabbana hablana milladunka zaujan thayyiban wayakuna shahiban lii fiddini waddunya wal akhirah”
Artinya : ”Ya Tuhan kami, berikanlah kami pasangan yg terbaik dari sisiMu, pasangan yg juga menjadi sahabat kami dlm urusan agama, urusan dunia & akhirat.”
Doa ini memohon rumah untuk tempat tinggal keluarga kita :
“Ya Allah, wujudkanlah impian bagi setiap keluarga yang menginginkan rumah mungil, rumah penuh canda & tawa anak-anak & pasangan hidupnya, berteduh dalam kebahagiaan, dihiasi dengan bacaan ayat-ayat suci Al-Quran. Menjadikan keluarga tenteram & bahagia dalam keimanan & ketaqwaan kepadaMu.”
“Ya Allah, wujudkanlah impian bagi setiap keluarga yang menginginkan rumah mungil, rumah penuh canda & tawa anak-anak & pasangan hidupnya, berteduh dalam kebahagiaan, dihiasi dengan bacaan ayat-ayat suci Al-Quran. Menjadikan keluarga tenteram & bahagia dalam keimanan & ketaqwaan kepadaMu.”
Agar keluarga kita menjadi keluarga sakinah :
“Rabbanâ hab lanâ min azwâjinâ wa dzurriyyatinâ qurrata a’yunin waj-’alnâ lil-muttaqîna imâmâ.”
Artinya : ”Ya Tuhan kami, anugerahkan kepada kami, pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyejuk hati kami, dan jadikan kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa. (QS. Al-Furqan: 74).
“Rabbanâ hab lanâ min azwâjinâ wa dzurriyyatinâ qurrata a’yunin waj-’alnâ lil-muttaqîna imâmâ.”
Artinya : ”Ya Tuhan kami, anugerahkan kepada kami, pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyejuk hati kami, dan jadikan kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa. (QS. Al-Furqan: 74).
“Lapangkan untukku dalam rumahku dan berkahilah dalam rizkiku.”
Agar Allah SWT membukakan sembilan pintu kebaikan untuk kita :
“Allahumaftah lana abwabal khairi wa abwabal barakati wabwabash shihhati wa abwabas salamati wa abwabal afiyati wa abwabal jannati”
Artinya : “Ya Allah, bukakanlah bagi kami pintu kebaikan, pintu keberkahan, pintu nikmat, pintu rizki, pintu kekuatan, pintu kesehatan, pintu keselamatan, pintu kebugaran, pintu surga”.
“Allahumaftah lana abwabal khairi wa abwabal barakati wabwabash shihhati wa abwabas salamati wa abwabal afiyati wa abwabal jannati”
Artinya : “Ya Allah, bukakanlah bagi kami pintu kebaikan, pintu keberkahan, pintu nikmat, pintu rizki, pintu kekuatan, pintu kesehatan, pintu keselamatan, pintu kebugaran, pintu surga”.
Agar Allah SWT melindungi kita dari kejahatan dimalam ini :
“A’uudzubikalimaatillahit tammati min syarri ma khuliqa.”
Artinya : “Aku berlindung dengan kalimat Allah yg Maha Sempurna dari segala kejahatan apa yang Dia ciptakan.”
“A’uudzubikalimaatillahit tammati min syarri ma khuliqa.”
Artinya : “Aku berlindung dengan kalimat Allah yg Maha Sempurna dari segala kejahatan apa yang Dia ciptakan.”
Mohon keteguhan iman & taat kepada Allah SWT :
“Allahuma mushharrifal qulubi sharrif qulubana ‘ala tha’atik.”
Artinya : “Ya Allah, Dzat yg mengubah-ubah hati, ubahlah hati kami untuk selalu taat kepada-Mu.”
Mohon diteguhkan iman, taqwa & Islam kita :
“Rabbana la tuzigh qulubana ba’da idz-hadaitana wa hablana min ladunka rahmah, innaka antal wahhab”
Artinya : “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau condongkan hati kami kpd kesesatan, setelah Engkau beri petunjuk kpd kami & karuniakanlah kpd kami rahmat dari sisiMu, Sesungguhnya Engkau Maha Pemberi.”
“Allahuma mushharrifal qulubi sharrif qulubana ‘ala tha’atik.”
Artinya : “Ya Allah, Dzat yg mengubah-ubah hati, ubahlah hati kami untuk selalu taat kepada-Mu.”
Mohon diteguhkan iman, taqwa & Islam kita :
“Rabbana la tuzigh qulubana ba’da idz-hadaitana wa hablana min ladunka rahmah, innaka antal wahhab”
Artinya : “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau condongkan hati kami kpd kesesatan, setelah Engkau beri petunjuk kpd kami & karuniakanlah kpd kami rahmat dari sisiMu, Sesungguhnya Engkau Maha Pemberi.”
Agar Allah SWT mengubah air mata kita menjadi senyuman :
“Ya Allah, lihatlah air mata kami ini, kepedihan dihati kami. Hanya Engkaulah sumber kebahagiaan kami, ku mohon ubahlah kesedihan kami menjadi kebahagiaan dan ubahlah air mata kami menjadi senyuman.”
“Ya Allah, lihatlah air mata kami ini, kepedihan dihati kami. Hanya Engkaulah sumber kebahagiaan kami, ku mohon ubahlah kesedihan kami menjadi kebahagiaan dan ubahlah air mata kami menjadi senyuman.”
Agar Allah SWT memudahkan segala urusan kita :
“Allahumma rahmataka arju fala takilni ila nafsi tharfata ‘ain, wa ashlihli sya’ni kullahu, la ilaha illa anta,”
Artinya : ” Ya Allah, hanya kasih sayangMu yg aku harapkan, janganlah Engkau serahkan urusanku kepadaku meski sekejap & perbaikilah semua urusanku, Tiada Tuhan selain Engkau.”
“Allahumma rahmataka arju fala takilni ila nafsi tharfata ‘ain, wa ashlihli sya’ni kullahu, la ilaha illa anta,”
Artinya : ” Ya Allah, hanya kasih sayangMu yg aku harapkan, janganlah Engkau serahkan urusanku kepadaku meski sekejap & perbaikilah semua urusanku, Tiada Tuhan selain Engkau.”
Agar kita mendapatkan rizki berlimpah & berkah berguna untuk ibadah kepada Allah SWT
& menolong sesama :
“Ya Allah, cukupkanlah kami dg kekayaan berlimpah & berkah yg berguna bagi kami untuk beribadah kepadaMu & menolong sesama. Ya Allah, sempurnakan akhlak kami menjadi akhlak yg mulia, menghormati orang tua, mengasihi sesama, santun dalam bertutur kata & berperilaku.”
Doa memohon keselamatan kita :
“Robbana dholamna anfusana wa illam taghfirlana watarhamna lanakunanna minal khosirin.
Artinya : ” Ya Tuhan kami telah menganiaya diri kami sendiri & jika Engkau tidak mengampuni kami niscaya kami termasuk orang-orang yg merugi.” (QS. al-A’raf : 23).
Agar Allah SWT melimpahkan kebaikan di dunia & akhirat untuk kita :
“Rabbana atina fiddunya hasanah wa fil akhirati hasanah waqina adzabannar.”
Artinya : ” Ya Tuhan kami, berikanlah kami kebaikan di dunia & di akhirat & selamatkanlah kami dari siksa neraka.
& menolong sesama :
“Ya Allah, cukupkanlah kami dg kekayaan berlimpah & berkah yg berguna bagi kami untuk beribadah kepadaMu & menolong sesama. Ya Allah, sempurnakan akhlak kami menjadi akhlak yg mulia, menghormati orang tua, mengasihi sesama, santun dalam bertutur kata & berperilaku.”
Doa memohon keselamatan kita :
“Robbana dholamna anfusana wa illam taghfirlana watarhamna lanakunanna minal khosirin.
Artinya : ” Ya Tuhan kami telah menganiaya diri kami sendiri & jika Engkau tidak mengampuni kami niscaya kami termasuk orang-orang yg merugi.” (QS. al-A’raf : 23).
Agar Allah SWT melimpahkan kebaikan di dunia & akhirat untuk kita :
“Rabbana atina fiddunya hasanah wa fil akhirati hasanah waqina adzabannar.”
Artinya : ” Ya Tuhan kami, berikanlah kami kebaikan di dunia & di akhirat & selamatkanlah kami dari siksa neraka.
“Ya Allah, disaat sajadah panjang membentang, kami datang kepadaMu, dzikir-dzikir cinta kami selalu mengalun menyebut AsmaMu, desah tasbih meresap dalam hati hingga ke ubun-ubun. Rasa syukur setiap tarikan napas merimbun bagai kabut yang menyelimuti bumi, kami yakin hari esok kan lebih baik, lebih indah & lebih membahagiakan terasa sejuk tetesan embun dipagi hari.”
Jumat, 20 April 2012
pupujian baginda Rossulalloh SAW
Nabi urang saréréa, Kangjeng Nabi anu mulya, Muhammad jenenganana, Arab Kurés nya bangsana. 2 Ramana Gusti Abdullah, Ibuna Siti Aminah, dibabarkeunana di Mekah, wengi Senén taun Gajah. 3 Robiul awal bulanna, tanggal k a-dua belasna, April bulan maséhina, tanggal kadua-puluhna. 4 Ari bilangan taunna, lima ratus cariosna, tujuh puluh panambihna, sareng sahiji punjulna. 5 Siti Aminah misaur, waktos babarna kacatur, ningal cahaya mani ngempur, di bumina hurung mancur. 6 Parangina Kangjeng Nabi, jatnika pinuh ku puji pinter tur gedé kawani, sabar nyaah ka sasami. 7 Keur opat taun yuswana, diberesihan manahna, nabi dibeulah dadana, malaikat nu meulahna. 8 Jibril kadua réncangna Mikail jenenganana, ngeusikeun kana manahna, elmu hikmah sapinuhna. 9 Tuluy dada Kanjeng Nabi, gancang dirapetkeun deui, sarta teu ngaraos nyeri, dicap ku Hotami Nabi. 10 Rama Nabi kacaturkeun pupusna kacarioskeun basa Nabi dibobotkeun dua sasih kaunggelkeun 11 Kagenep taun yuswana ditilar pupus ibuna Nabi dirorok eyangna Abdul Mutalib asmana 12 Kersana Rabbul’alamin Kangjeng Nabi nu prihatin yuswa dalapan taun yakin éyangna mulih ka batin 13 Sabada wapat éyangna Nabi dirawat pamanna Abi Talib kakasihna sadérék teges ramana 14 Kangjéng Nabi sering pisan dicandak ka Nagara Sam sok nyandak barang dagangan di dinya téh pajeng pisan 15 Kacatur di éta nagri loba pandita Yahudi sareng pandita Nasrani nu tepang jeung Kangjeng Nabi 16 Sadayana sasauran ieu jalmi mo nyalahan pinabieun ahir jaman Torét, Injil, geus ngiberan 17 Sipat Nabi panganggeusan aya di anjeunna pisan harita loba nu iman ka Nabi ngangken panutan 18 Karesepna Kangjeng Nabi ka Gusti Allah ngabakti di Gunung Hira maranti, ibadahna saban wengi. 19 Di dinya jol kasumpingan, Jibril nu nurunkeun Kur’an, kalawan dawuh Pangéran, Nabi didamel utusan. 20 Harita yuswana Nabi, patpuluh taun kawarti, diutus ku Allah pasti, ngémbarkeun agama suci. 21 Anu iman pangheulana, Siti Khodijah garwana, Abu Bakar kaduana sohabat nu pangmulyana 22 Murangkalih nu nonoman, anu pangheulana iman, Sayidina Ali pisan, ka Nabi sadérék misan. 23 Jeung ari jalma beulian, anu pangheulana iman, Sayid Bilal kaleresan, anu jadi tukang adan. 24 Ari lolobana pisan ka Nabi téh ngamusuhan, nganiaya ngajailan, teu aya pisan ras-rasan. 25 Nuju tanggal tujuh likur, bulan Rajab nu kacatur, runut kaol nu kamashur Kangjeng Nabi téh disaur. 26 Dipapag ku malaikat, nyandak burok nu kasebat, leumpangna téh cara kilat, tutunggangan Nabi angkat. 27 Ti Mekah ka Baitul Maqdis, teu lami-lami antawis, ku jalmi henteu katawis, Kersana Gusti nu Wacis. 28 Ti Baétul Makdis terasna, naék tangga saterusna, mi’raj téa kasebatna, ka langit Nabi sumpingna. 29 Tujuh langit sadayana, sareng aras pangluhurna, disumpingan sadayana, katut surga-narakana. 30 Kangjeng Nabi ditimbalan, ku Gusti Nu Sipat Rahman, anjeunna kudu netepan, solat muji ka Pangéran. 31 Sadayana jalmi iman, sami gaduh kawajiban, solat nu lima giliran, henteu meunang dikurangan. 32 Solat éta minangkana, dina agama tihangna, jalmi nu luput solatna, nyata rubuh agamana. 33 Kapir Mekah kacaturkeun, barang Nabi nyarioskeun, mi’raj lain dimulyakan, anggur pada nyeungseurikeun. 34 Pada hasud ngakalakeun, ti dinya Allah ngersakeun, Kangjeng Nabi dialihkeun, ka Madinah disirnakeun. 35 Para sohabat pirang-pirang, nu buméla milu iang, milu ngalih saabrulan, henteu pisan sumoréang. 36 Tambih kamulyaan nabi, di madinah asal sepi, jadi ramé ku nu ngaji, muji ka Nu Maha Suci. 37 Sapuluh taun lamina, di Madinah jumenengna, agama Islam cahyana, gumebyar ka mana-mana. 38 Ari mungguh Kangjeng Nabi, nyaahna langkung ti misti, ka umatna jaler istri, leuwih ti sepuh pribadi. 39 Welas asih ka nu miskin, sumawon ka budak yatim, pada seubeuh ku paparin, kadaharan jeung pisalin. 40 Akurna ka urang kampung, calik satata ngariung, tara angkuh jeung adigung, sanajan ka urang gunung. 41 Ka nu nandang kasusahan, gering jeung kapapaténan, ngalayad sarta ngubaran, ngajajapkeun ka kuburan. 42 Manis saur manis budi, éstu mustikaning jalmi, sajagat mo’ mendak deui, saé rupa jeung parangi. 43 Raray lir bulan purnama, halisna lir katumbiri, waos lir inten widuri, salira harum wawangi. 44 Éstu kersaning Pangéran, lain seungit dimenyanan, karinget pada nandéan, diparaké seuseungitan. 45 Pirang-pirang mujijatna, tawis kanabianana, Kur’an nu nomer hijina mujijat nu pangmulyana. 46 Tangkal nu pérang daunna, disiram urut abdasna, ngadadak loba buahna, sarta hirup saterasna. 47 Domba nu banget kuruna, sarta lalépét susuna, diusap ku pananganna, ngadadak juuh susuna 48 Dina hiji waktos deui, sahabat bet kirang cai, teras baé Kangjeng Nabi, mundut cai anu kari 49 Cai ngan sakedét pisan, éstu kabéh pada héran, Nabi neuleumkeun panangan, dumadak tuluy manceran. 50 Cai mancer loba pisan, ka luar tina panangan, sela-sela ramo pisan, cukup keur jalma réaan. 51 Ya Allah Nu Sipat Rohman, abdi téh iman ka Tuhan, teu aya deui Pangéran, lain ti Allah Nu Héman. 52 Nu ngadamel bumi-alam, rawuh jeung eusina pisan, nu wajib diibadahan, taya anu nyasamian. 53 Sareng abdi iman deui, ka Muhammad Kangjeng Nabi, yén éta utusan Gusti, miwulang ka jalmi-jalmi. 54 Nu sipat kapercantenan, wijaksana tur budiman, bener wungkul sasauran, lain saur kaheureuyan. 55 Hurmat urang ka anjeunna, dina mangsa jumenengna, sareng sabada wapatna, éstu teu aya béntenna. 56 Duh Gusti jungjunan abdi, Sayidina Muhammad habibi, pamugi salira nampi, ka nu hina diri abdi. 57 Abdi umat ahir jaman, anu banget panasaran, hoyong tepang ngadeuheusan, seja tumut serah badan.
Langganan:
Postingan (Atom)